Tujuan hidup seorang Muslim adalah memperoleh ridha dan cinta Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Tujuan ini akan tercapai hanya jika ia menjalani
hidup secara mulia, baik sebagai hamba. Berikut ini adalah 10 cara
meraih cinta Allah:
1. Selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan melakukan ibadah mahdhah secara istiqamah
Allah
Ta’ala berfirman, ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah [2] :
185)
Dalam Hadits Qudsi, Allah Ta’ala
berfirman, ”Aku dalam sangkaan hamba-Ku, dan Aku akan selalu bersamanya
ketika ia mengingat-Ku. Kemudian apabila ia ingat Aku dalam dirinya,
Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia ingat kepada-Ku dalam
satu kaum, maka Aku akan mengingatnya dalam kaum yang lebih banyak dari
pada kaum itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan
mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku satu hasta, Aku akan
mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki,
aku akan datang kepadanya dengan lari-lari kecil.” (Riwayat Bukhari dan
Muslim)
2. Kecintaan Allah Ta’ala bisa diperoleh dengan menjalankan ibadah nawafil (tambahan/sunnah)
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda, ”Tidaklah hamba-Ku
mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amal lebih Aku sukai daripada
jika ia mengerjakan amal yang Kuwajibkan kepadanya. Hamba-Ku selalu
mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku
mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang ia
mendengar dengannya, menjadi penglihatan yang ia melihat dengannya,
sebagai tangan yang ia memukul dengannya, sebagai kaki yang ia berjalan
dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku pasti Ku-beri dan jika ia minta
perlindungan kepada-Ku pasti Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari)
3. Mencintai para kekasih-Nya.
Merekalah orang-orang yang senantiasa ditolong, dilindungi, dan dibela
oleh-Nya. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
Radhiyallahu Anhu (Ra), Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah Ta’ala
berfirman, ”Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Ku-izinkan ia diperangi.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
4. Mengikuti ajaran Rasulullah SAW
Allah
Ta’ala berfirman, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran [3] : 31)
5. Berperang di jalan Allah Ta’ala dengan shaf yang rapi
Allah
Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff [61] : 4)
6. Sabar ketika diuji dengan penderitaan dan syukur ketika diuji dengan kelapangan
Allah Ta’ala berfirman, ”Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran [3]: 146)
7. Selalu berbuat baik dan suka menolong sesama
Allah
Ta’ala berfirman, ”Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (al-Maidah[5]: 93). Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah RA,
juga bersabda, “Barangsiapa melepaskan seorang Mukmin dari
penderitaan-penderitaan dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya
penderitaan-penderitaan hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan yang
sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutup aib seorang Muslim maka Allah akan menutup aibnya di
akhirat. Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu
menolong saudaranya.” (Riwayat Muslim)
8. Bertakwa dan berbuat adil
Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah [9]: 7).
Dalam
ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah [60[: 8)
9. Ikhlas dalam beramal
Rasulullah
SAW bersabda, ”Barangsiapa yang meninggalkan dunia dalam keadaan ikhlas
hanya kepada Allah Ta’ala, tidak menyekutukan-Nya, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, (lalu) ia wafat, maka Allah ridha kepadanya.” (Riwayat
Ibnu Majah)
10. Bertobat dengan tulus
Allah
Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah
[2] : 222)
(Sumber: hidayatullah)