Naskah kuno kitab 'Bahrul Lahut' (Samudera Ketuhanan) yang merupakan
kitab filsafat tulisan tangan ulama asal Aceh telah ditemukan di
Pamekasan, Madura, Jawa Timur. "Kalau dilihat dari kertasnya, kitab ini
diperkirakan ditulis pada sekitar abad ke-17," kata peneliti naskah
kitab kuno di pesantren itu, Umi Masfiah, Rabu (9/3).
Kitab itu ditemukan tim peneliti
dari Balai Litbang Kantor Kementerian Agama Semarang di Pondok
Pesantren Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan,
Pamekasan. Kondisi kitab karya ulama asal Aceh ini sebagian sudah tidak
utuh lagi dan banyak yang berlubang, karena dimakan rayap.
Ada sekitar 80 eksemplar naskah
kitab kuno yang ada di pesantren itu dan semuanya ditulis dengan tangan.
"Kalau jenis kitabnya sekitar 120 kitab, karena dalam satu naskah ada
yang lebih dari satu kitab," kata Ketua Pengurus Perpustakaan Sejarah di
pesantren itu, Kholis.
Kitab 'Bahrul Lahut' merupakan
salah satu kitab yang membahas tentang filsafat ketuhanan di antara
sejumlah kitab dalam naskah-naskah kuno yang ada di perpustakaan itu.
Bahrul Lahut atau Samudera Ketuhanan ini sempat didaku (diklaim) sebagai
karya ulama Malaysia, karena menggunakan bahasa Melayu, tetapi kitab
ini sebenarnya merupakan kitab karya ulama Indonesia asal Aceh.
Selain kitab Bahrul Lahut, juga
ditemukan naskah kitab kuno karya intelektual Muslim, Ibnu Arabi, yakni
kitab 'Tuhfatul Mursalah' dan 'Kitabul Waqad' atau ilmu astronomi yang
juga ditulis dengan tangan. Salah satu isi kitab astronomi yang
berbahasa Arab ini menjelaskan tentang peredaran bumi, bulan, dan
matahari.
Menurut koordinator tim peneliti
Balai Litbang Kemenang Semarang, Zainul Atfal, penelitian naskah kuno
ini dilakukan untuk meneliti khazanah keilmuan keagamaan di Indonesia.
"Kami memilih pesantren ini sebagai lokasi penelitian, karena untuk
sementara, naskah kuno terbanyak berada di pesantren ini," kata Zainul
Atfal.
Sumber: Republika