--- Empat Kakek ---
Ada empat kakek yang berdiri di luar di bawah derai hujan. Udara mulai dingin dan mereka basah kuyup. Seorang gadis di dalam rumah melongok keluar jendela dan melihat empat kakek ini kehujanan. Ia mengundang mereka untuk berteduh.
Namun empat kakek ini berkata. "Tidak, kami tak bisa masuk sampai seluruh keluarga kamu pulang dan memutuskan yang mana dari kami yang boleh masuk, sebab kamu hanya boleh mengundang salah satu dari kami. Jika kamu mengundang orang yang tepat, maka kami berempat bisa masuk. Jika kamu mengundang kakek yang salah, maka hanya satu kakek yang bisa masuk".
Ketika keluarganya sudah pulang, mereka membahasnya.
Gadis ini berkata, "Empat kakek ini kebasahan di luar sana, namun mereka tidak akan masuk sampai kita memutuskan yang mana yang kita undang terlebih dahulu. Jika mengundang orang yang benar, mereka semua bisa masuk".
Dan empat kakek ini memiliki nama : Kekayaan, Kesuksesan, Kedamaian dan Keharmonisan.
Lalu, ayah si gadis itu berkata, "Aku bekerja keras. Namun meskipun aku sudah bekerja begitu keras, sungguh sulit mendapat banyak uang. Lalu pemerintah mengambil sebagian besar penghasilan berupa pajak dan ada begitu banyak tagihan yang harus dibayar, dan hidup ini begitu sulit. Apa yang benar-benar kuinginkan adalah Kekayaan".
Istrinya berkata, "Ah, jangan! Aku tidak mau kekayaan. Aku hanya ingin kamu dan keluargaku sukses dalam hidup. Sukses jauh lebih penting ketimbang kekayaan".
"Tidak", jawab ayah, "Kekayaan jauh lebih penting!" "Bukan," jawab istrinya, "sukses yang lebih penting!" "Kekayaan!" seru ayah.
Lalu putri mereka berkata. "Papa dan Mama, berhenti! Yang aku mau hanyalah kedamaian"
Memang benar. Anda memerlukan kedamaian di dalam rumah. Jadi anak perempuan mau kedamaian, sementara suami mengatakan, "Kekayaan juga bagus,", dan istrinya berkata, "Bukan! Sukses yang benar!"
Jadi mereka mulai bertengkar lagi.
Putranya akhirnya berkata, "Dari semua hal yang aku inginkan di rumah antara ibu, ayah, kakak, dan aku, adalah keharmonisan". Mereka semua tercenung, "Kamu benar juga, Nak!".
Akhirnya mereka mengundang Keharmonisan terlebih dahulu ke dalam rumah. Ketika keharmonisan masuk, ia mengatakan kepada mereka bahwa telah membuat keputusan yang benar.
Karna ketika keharmonisan memasuki rumah Anda, maka yang mengikuti berikutnya adalah Kedamaian, dan dengan Kedamaian Anda akan menemukan Kesuksesan, dan dengan Kesuksesan Anda juga akan menemukan Kekayaan.
Jadi prioritas utama dalam kehidupan dan hubungan adalah Keharmonisan.
Jika tidak, tiga lainnya tidak akan masuk.
Bukankah Impian semua orang untuk memiliki keluarga yang harmonis?
Namun banyak diantara kita merasa bahwa kekayaan dan kesuksesan jauh lebih penting dibandingkan keluarga yang harmonis, miris rasanya, ketika memiliki banyak harta, namun suami dan istri jarang memiliki waktu berduaan, mereka sama-sama fokus pada pekerjaan masing-masing, dan merasa bahwa apa yang mereka lakukan untuk membahagiakan pasangan mereka dan anak-anak mereka, padahal, yang mereka butuhkan sebenarnya bukan (hanya) harta yang banyak, namun juga waktu untuk berkumpul bersama keluarga.
Kekayaan harta memang mampu membahagiakan, namun sifatnya hanya sesaat. Kekayaan yang paling mahal didunia adalah memiliki keluarga yang bahagia, mendapatkan perhatian dari pasangan, perhatian ayah kepada anak nya, dan perhatian menantu kepada mertuanya ataupun sebaliknya
Wajah yang ceria ketika orang tua menyapa anak nya disertai pelukan dipagi hari mampu membuat seluruh hari si anak menjadi lebih ceria, dan jauh lebih bersemangat, pelukan seorang istri kepada suaminya sebelum berangkat kerja pun sepertinya juga memberikan efek bahagia yang membuat hari suami menjadi lebih menyenangkan.
Dan bisa dipastikan keluarga yang harmonis, jauh lebih sedikit mengalami konflik dibandingkan keluarga yang tidak harmonis.
Keluarga harmonis dimulai dari Orang Tua.
Anda dan Pasangan Anda adalah Ayah dan Ibu dari anak-anak Anda, jika Anda menginginkan keluarga yang harmonis, lebih mesralah pada pasangan Anda, mari sama-sama belajar untuk mampu berkomunikasi dengan baik, mengeluarkan uneg-uneg itu mampu mengurangi sesak didada, ketika isi hati Anda sudah tersampaikan, bukankah Anda merasa jauh lebih bahagia?
Semoga semua yang membaca artikel ini memiliki keluarga yang bahagia, dunia akhirat.
Semoga bermanfaat
By:sekolah pernikahan via E-H
Ada empat kakek yang berdiri di luar di bawah derai hujan. Udara mulai dingin dan mereka basah kuyup. Seorang gadis di dalam rumah melongok keluar jendela dan melihat empat kakek ini kehujanan. Ia mengundang mereka untuk berteduh.
Namun empat kakek ini berkata. "Tidak, kami tak bisa masuk sampai seluruh keluarga kamu pulang dan memutuskan yang mana dari kami yang boleh masuk, sebab kamu hanya boleh mengundang salah satu dari kami. Jika kamu mengundang orang yang tepat, maka kami berempat bisa masuk. Jika kamu mengundang kakek yang salah, maka hanya satu kakek yang bisa masuk".
Ketika keluarganya sudah pulang, mereka membahasnya.
Gadis ini berkata, "Empat kakek ini kebasahan di luar sana, namun mereka tidak akan masuk sampai kita memutuskan yang mana yang kita undang terlebih dahulu. Jika mengundang orang yang benar, mereka semua bisa masuk".
Dan empat kakek ini memiliki nama : Kekayaan, Kesuksesan, Kedamaian dan Keharmonisan.
Lalu, ayah si gadis itu berkata, "Aku bekerja keras. Namun meskipun aku sudah bekerja begitu keras, sungguh sulit mendapat banyak uang. Lalu pemerintah mengambil sebagian besar penghasilan berupa pajak dan ada begitu banyak tagihan yang harus dibayar, dan hidup ini begitu sulit. Apa yang benar-benar kuinginkan adalah Kekayaan".
Istrinya berkata, "Ah, jangan! Aku tidak mau kekayaan. Aku hanya ingin kamu dan keluargaku sukses dalam hidup. Sukses jauh lebih penting ketimbang kekayaan".
"Tidak", jawab ayah, "Kekayaan jauh lebih penting!" "Bukan," jawab istrinya, "sukses yang lebih penting!" "Kekayaan!" seru ayah.
Lalu putri mereka berkata. "Papa dan Mama, berhenti! Yang aku mau hanyalah kedamaian"
Memang benar. Anda memerlukan kedamaian di dalam rumah. Jadi anak perempuan mau kedamaian, sementara suami mengatakan, "Kekayaan juga bagus,", dan istrinya berkata, "Bukan! Sukses yang benar!"
Jadi mereka mulai bertengkar lagi.
Putranya akhirnya berkata, "Dari semua hal yang aku inginkan di rumah antara ibu, ayah, kakak, dan aku, adalah keharmonisan". Mereka semua tercenung, "Kamu benar juga, Nak!".
Akhirnya mereka mengundang Keharmonisan terlebih dahulu ke dalam rumah. Ketika keharmonisan masuk, ia mengatakan kepada mereka bahwa telah membuat keputusan yang benar.
Karna ketika keharmonisan memasuki rumah Anda, maka yang mengikuti berikutnya adalah Kedamaian, dan dengan Kedamaian Anda akan menemukan Kesuksesan, dan dengan Kesuksesan Anda juga akan menemukan Kekayaan.
Jadi prioritas utama dalam kehidupan dan hubungan adalah Keharmonisan.
Jika tidak, tiga lainnya tidak akan masuk.
Bukankah Impian semua orang untuk memiliki keluarga yang harmonis?
Namun banyak diantara kita merasa bahwa kekayaan dan kesuksesan jauh lebih penting dibandingkan keluarga yang harmonis, miris rasanya, ketika memiliki banyak harta, namun suami dan istri jarang memiliki waktu berduaan, mereka sama-sama fokus pada pekerjaan masing-masing, dan merasa bahwa apa yang mereka lakukan untuk membahagiakan pasangan mereka dan anak-anak mereka, padahal, yang mereka butuhkan sebenarnya bukan (hanya) harta yang banyak, namun juga waktu untuk berkumpul bersama keluarga.
Kekayaan harta memang mampu membahagiakan, namun sifatnya hanya sesaat. Kekayaan yang paling mahal didunia adalah memiliki keluarga yang bahagia, mendapatkan perhatian dari pasangan, perhatian ayah kepada anak nya, dan perhatian menantu kepada mertuanya ataupun sebaliknya
Wajah yang ceria ketika orang tua menyapa anak nya disertai pelukan dipagi hari mampu membuat seluruh hari si anak menjadi lebih ceria, dan jauh lebih bersemangat, pelukan seorang istri kepada suaminya sebelum berangkat kerja pun sepertinya juga memberikan efek bahagia yang membuat hari suami menjadi lebih menyenangkan.
Dan bisa dipastikan keluarga yang harmonis, jauh lebih sedikit mengalami konflik dibandingkan keluarga yang tidak harmonis.
Keluarga harmonis dimulai dari Orang Tua.
Anda dan Pasangan Anda adalah Ayah dan Ibu dari anak-anak Anda, jika Anda menginginkan keluarga yang harmonis, lebih mesralah pada pasangan Anda, mari sama-sama belajar untuk mampu berkomunikasi dengan baik, mengeluarkan uneg-uneg itu mampu mengurangi sesak didada, ketika isi hati Anda sudah tersampaikan, bukankah Anda merasa jauh lebih bahagia?
Semoga semua yang membaca artikel ini memiliki keluarga yang bahagia, dunia akhirat.
Semoga bermanfaat
By:sekolah pernikahan via E-H
- Download MP3 Murottal Al Qur’an Syaikh Misyari Rasyid Alafasy lengkap 30 Juz ( Al-Fatihah - An-Nas )