Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah, diantaranya adalah:
1. Ketika Anda sedang melakukan
kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab, perbuatan dosa jika
dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi
kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda.
Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara
terang-terangan. Ketahuilah, Rasululllah saw. pernah berkata, "Setiap
umatku mendapatkan perindungan afiat kecuali orang-orang yang
terang-terangan. Dan,sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan
jika seseorang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia
berada pada pagi hari padahal Allah telah menutupinya, namun dia
berkata, 'Hai fulan, tadimalam aku telah berbuat begini dan begini,'
padahal sebelum itu Rabb-nyatelah menutupi, namun kemudian dia menyibak
sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya." (Bukhari, 10/486)
2. Rasulullah saw. bersabda,
"Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada
pencuri yang di saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak
ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman." (Bukhari,
hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor86)
3. Ketika hati Anda terasa
begitu keras dan kaku. Sampai-sampaimenyaksikan orang mati terkujur kaku
pun tidak bisa menasihati dan memperlunak hati Anda. Bahkan, ketika
ikut mengangkat si mayit dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah!
Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, "Kemudian setelah itu hatimu
menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi." (Al-Baqarah:74)
4. Ketika Anda tidak tekun dalam
beribadah. Tidak khusyuk dalam shalat. Tidak menyimak dalam membaca
Al-Qur'an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutinitas dan
refleksi hafal karena kebiasaan saja.Tidak berkonsentrasi sama sekali.
Beribadah tanpa ruh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, "Tidak akan
diterima doa dari hati yang lalai dan main-main." (Tirmidzi, hadits
nomor 3479)4. Ketika Anda terasas malas untuk melakukan ketaatan dan
ibadah. Bahkan, meremehkannya. Tidak memperhatikan shalat di awal waktu.
Mengerjakan shalat ketika injury time, waktu shalat sudah mau habis.
Menunda-nunda pergi haji padahal kesehatan, waktu, dan biaya ada.
Menunda-nunda pergi shalat Jum'at dan lebih suka barisan shalat
yangpaling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling
belakangan, pulang paling duluan. Ketahuilah, Rasulullah saw.
bersabda,"Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti
shaff pertama, sehingga Allah pun menunda keberadaan mereka di dalam
neraka."(Abu Daud, hadits nomor 679) Allah swt. menyebut sifat malas
seperti itu sebagai sifat orang-orangmunafik. "Dan, apabila mereka
berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas."Jadi, hati-hatilah
jika Anda merasa malas melakukan ibadah-ibadah rawatib, tidak antusias
melakukan shalat malam, tidak bersegera ke masjid ketika mendengar
panggilan azan, enggan mengerjakan shalat dhuha dan shalat nafilah
lainnya, atau mengentar-entarkan utang puasa Ramadhan.
5. Ketika hati Anda tidak merasa
lapang. Dada terasa sesak, perangai berubah, merasa sumpek dengan
tingkah laku orang di sekitar Anda. Sukamemperkarakan hal-hal kecil lagi
remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, "Iman itu adalah
kesabaran dan kelapangan hati."(As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)
6. Ketika Anda tidak tersentuh
oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. Tidak bergembira ayat-ayat yang
berisi janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak
sigap kala mendengar ayat-ayat perintah. Biasa saja saat membaca
ayat-ayat pensifatan kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa
bosan dan malas untuk mendengarkan atau membacaAl-Qur'an. Jangan sampai
Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang samamelalaikan isinya.
Ketahuilah, Allah swt. berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman
ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya),dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Al-Anfal:2)
7. Ketika Anda melalaikan Allah
dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Sehingga Anda merasa
berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan
untuk berdoa, secepat itu pula Andamenangkupkan tangan dan menyudahinya.
Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah
telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, "Dan, mereka
tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali." (An-Nisa:142)
8. Ketika Anda tidak merasa
marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap
hal-hal yang diharamkan Allah. Ghirah Anda padam. Anggota tubuh Anda
tidak tergerak untuk melakukan nahyi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun
tidak berubah sama sekali.Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, "Apabila
dosa dikerjakan di bumi, maka orang yang menyaksikannya dan dia
membencinya –dan kadang beliaumengucapkan: mengingkarinya–, maka dia
seperti orang yang tidak menyaksikannya. Dan, siapa yang tidak
menyaksikannya dan dia ridha terhadap dosa itu dan dia pun ridha
kepadanya, maka dia seperti orang yang menyaksikannya." (Abu Daud,
hadits nomor 4345). Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, "Barangsiapa di
antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah
kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan
lisannya. Kalau tidak sanggup,maka dengan hatinya, dan ini adalah
selemah-lemahnya iman." (Bukhari,hadits nomor 903 dan Muslim, hadits
nomor 70)
9. Ketika Anda gila hormat dan
suka publikasi. Gila kedudukan, ngebet tampil sebagai pemimpin tanpa
dibarengi kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri
ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit karena
begitu gandrung diagung-agungkan orang. Narsis banget! Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
(Luqman:18) Nabi saw. pernah mendengar ada seseorang yang berlebihan
dalam memuji orang lain. Beliau pun lalu bersabda kepada si pemuji,
"Sungguh engkau telah membinasakan dia atau memenggal punggungnya."
(Bukhari, haditsnomor 2469, dan Muslim hadits nomor 5321) Hati-hatilah.
Ingat pesan Rasulullah ini, "Sesungguhnya kamu sekalian akan berhasrat
mendapatkan kepemimpinan, dan hal itu akan menjadikan penyesalan pada
hari kiamat. Maka alangkah baiknya yang pertama dan alangkah buruknya
yang terakhir." (Bukhari, nomor 6729) "Jika kamu sekalian menghendaki,
akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu.
Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan
ketiganya ia adalah azab hari kiamat, kecuali orang yang adil."
(Shahihul Jami, 1420). Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini,
perlu diingatkan sabdaRasulullah saw. yang berbunyi, "Iman mempunyai
tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama
adalah ucapan 'Laa ilaahaillallah', dan yang paling rendah adalah
menghilangkan sesuatu yangmengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah
satu cabang dari keimanan." (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim,
hadits nomor 50) "Maukah kalian kuberitahu siapa penghuni neraka?" tanya
Rasulullah saw. Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah saw. bersabda,
"Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh, dan sombong." (Bukhari, hadits
4537, dan Muslim, hadits nomor 5092)
10. Ketika Anda bakhil dan
kikir. Ingatlah perkataan Rasulullah saw.ini, "Sifat kikir dan iman
tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya." (Shahihul
Jami', 2678) (Sumber: VIVAnews)