Salah Satu Cara Bersedekah
Banyak dari kita yg sudah mengetahui &
memahami perihal anjuran bersedekah ini,
namun persoalannya seringkali kita teramat susah
untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi..
Sebagai contoh kadang kita
enggan memberi pengemis/pengamen yg kita temui dipinggir jalan dgn pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan
me-minta2 sebagai profesinya, tdk mendidik, dll.
Padahal sesungguhnya prasangka kita
yg demikian adalah bisikan2 setan laknatullah yg tdk rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka2
yg demikian karena seharusnya sedekah itu kita
niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah
ALLAH & RasulNYA yg menganjurkan
ummatNya untuk gemar bersedekah..
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yg kita beri kepada pengemis/
pengamen atau program" syariah seperti income syariah tadi tdk tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba2 ALLAH yg bertakwa.
Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yg
berkecukupan, dpt kita bayangkan, andaikata tdk ada lagi orang2 tersebut, kepada siapa lagi kita dpt beramal (bersedekah) ???
Atau kalo kita termasuk orang yg tdk suka
memberi sedekah (kepada pengemis/pengamen/
fakir miskin) dgn berbagai alasan & pertimbangan maka biasakanlah bersedekah
dgn menyiapkan sejumlah uang seblm sholat Jum’at & memasukkan ke kotak2 amal yg tersedia & biasakan dgn
memberi sejumlah minimal setiap Jum’at, misalnya Jum’at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu
ke kotak amal maka sebaiknya Jum’at berikutnya
harus sama, syukur2 bisa lebih & terutama harus di iringi dgn keikhlasan.
Sedekah kita, walaupun kecil tetapi amat
berharga disisi ALLAH Azza Wa Jalla.
Orang yg bakhil & kikir dgn tdk menyedekahkan
sebagian hartanya akan merugi di dunia & akhirat karena tdk mendapat keberkahan dlm hidupnya..
Jadi, sejatinya orang yg bersedekah adalah untuk
untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan
(belanjakan) harta akan memperoleh berkah &
sebaliknya menahannya adalah celaka.
Tdk mengherankan jika orang yg bersedekah
di ibaratkan orang yg berinvestasi &
menabung disisi ALLAH dgn jalan
meminjamkan pemberiannya kepada ALLAH,
Balasan yg akan diperoleh berlipat ganda.
Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
Sedekah yg pahalanya terus mengalir Dari Abu Hurairah Ra, bahwa sesungguhnya
Rasulullah SAWW, telah bersabda : ”Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus,
kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yg
bermanfaat atau anak shalih yg
mendo’akannya” (HR. Bukhari, dlm Adabul
Mufrad).
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah,
yg pahalanya terus mengalir walaupun si
pemberi sadaqah telah wafat :
SADAQAH JARIAH
KEBAIKAN YG INSYA'ALLAH TDK AKAN BERAKHIR
Ayo Sedekah
Banyak dari kita yg sudah mengetahui &
memahami perihal anjuran bersedekah ini,
namun persoalannya seringkali kita teramat susah
untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi..
Sebagai contoh kadang kita
enggan memberi pengemis/pengamen yg kita temui dipinggir jalan dgn pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan
me-minta2 sebagai profesinya, tdk mendidik, dll.
Padahal sesungguhnya prasangka kita
yg demikian adalah bisikan2 setan laknatullah yg tdk rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka2
yg demikian karena seharusnya sedekah itu kita
niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah
ALLAH & RasulNYA yg menganjurkan
ummatNya untuk gemar bersedekah..
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yg kita beri kepada pengemis/
pengamen atau program" syariah seperti income syariah tadi tdk tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba2 ALLAH yg bertakwa.
Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yg
berkecukupan, dpt kita bayangkan, andaikata tdk ada lagi orang2 tersebut, kepada siapa lagi kita dpt beramal (bersedekah) ???
Atau kalo kita termasuk orang yg tdk suka
memberi sedekah (kepada pengemis/pengamen/
fakir miskin) dgn berbagai alasan & pertimbangan maka biasakanlah bersedekah
dgn menyiapkan sejumlah uang seblm sholat Jum’at & memasukkan ke kotak2 amal yg tersedia & biasakan dgn
memberi sejumlah minimal setiap Jum’at, misalnya Jum’at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu
ke kotak amal maka sebaiknya Jum’at berikutnya
harus sama, syukur2 bisa lebih & terutama harus di iringi dgn keikhlasan.
Sedekah kita, walaupun kecil tetapi amat
berharga disisi ALLAH Azza Wa Jalla.
Orang yg bakhil & kikir dgn tdk menyedekahkan
sebagian hartanya akan merugi di dunia & akhirat karena tdk mendapat keberkahan dlm hidupnya..
Jadi, sejatinya orang yg bersedekah adalah untuk
untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan
(belanjakan) harta akan memperoleh berkah &
sebaliknya menahannya adalah celaka.
Tdk mengherankan jika orang yg bersedekah
di ibaratkan orang yg berinvestasi &
menabung disisi ALLAH dgn jalan
meminjamkan pemberiannya kepada ALLAH,
Balasan yg akan diperoleh berlipat ganda.
Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
Sedekah yg pahalanya terus mengalir Dari Abu Hurairah Ra, bahwa sesungguhnya
Rasulullah SAWW, telah bersabda : ”Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus,
kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yg
bermanfaat atau anak shalih yg
mendo’akannya” (HR. Bukhari, dlm Adabul
Mufrad).
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah,
yg pahalanya terus mengalir walaupun si
pemberi sadaqah telah wafat :
SADAQAH JARIAH
KEBAIKAN YG INSYA'ALLAH TDK AKAN BERAKHIR
Ayo Sedekah