Hai sahabat ASA, mahasiswa takkan pernah lepas dari tugas dan laporan praktikum, tak terkecuali saya selaku mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian/ Pangan (THP). mungkin sahabat mengunjungi Blog saya ini karena ingin mencari refensi Tugas berkaitan dengan Media Pertumbuhan Mikroorganisme Dan Peralatan Dalam Praktikum Mikrobiologi. Berikut ini akan saya berikan Link Download File Paper yang pernah saya kerjakan beserta Preview dibawahnya. Semoga Bermanfaat ^_^.
LINK DOWNLOAD : Media dan Alat Mikrobiologi
LINK DOWNLOAD : Media dan Alat Mikrobiologi
PANDUAN DOWNLOAD : Cara Download
Preview
MEDIA PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
DAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
DAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi selalu berhubungan
dengan yang namanya mikroorganisme.
Dalam suatu penelitian yang menggunakan makhluk hidup ini, maka perlu dilakukan
penumbuhan supaya bisa dilakukan pengamatan. Mikroorganisme dapat tumbuh secara
alami maupun dengan bantuan manusia. Manusia dapat menumbuhkan mikroorganisme
dengan memberi semua kebutuhan untuk hidupnya. Ini disebut dengan membuat media
pertumbuhan. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Berikur
adalah contoh dari media pertumbuhan mokroorganisme:
A.
Tauge Ekstrak Agar (TEA)
Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena
tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). TEA
digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang.
Komposisi TEA (untuk 100 mL):
ü
Tauge : 100/1000 x 100 = 10 gram
ü
Sukrosa : 60/1000 x 100 = 6 gram
ü
Agar : 15/1000 x 100 = 1,5 gram
ü
Aquades : 1000/1000 x 100 = 100 mL
Fungsi
bahan yang digunakan pada medium TEA :
ü
Tauge : Sebagai sumber vitamin, nitrogen
organik dan senyawa karbon.
ü
Sukrosa : sebagai sumber gula dan energi
ü
Agar : Untuk memadatkan medium TEA.
ü
Aquades : Untuk melarutkan agar, sukrosa, dan
tauge.
B. Potato
Dextrose Agar (PDA)
Potato dextrose agar (PDA)
termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan
bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.
Komposisi (untuk 100 mL):
ü Kentang :
200/1000 x 100 = 20 gram
ü Dextrose :
15/ 1000 x 100 = 1,5 gram
ü Agar :
15/1000 x 100 = 1,5 gram
ü Aquades :
1000/1000 x 100 = 100 mL
Fungsi bahan yang digunakan pada
medium PDA :
ü Kentang :
sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi.
ü Dextrose :
sebagai sumber gula dan energi
ü Agar :
Untuk memadatkan medium PDA.
ü Aquades :
Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.
C. Medium
Nutrient Agar (NA)
Nutrient agar (NA) termasuk medium
semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (daging) dan bahan sintesis
(pepton dan agar). NA juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari
ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Komposisi (untuk 100 mL):
ü
Daging : 3/1000 x 100 = 0,3 gram
ü
Pepton : 15/1000 x 100 = 1,5 gram
ü
Agar : 15/1000 x 100 = 1,5 gram
ü
Aquades : 1000/1000 x 100 = 100 mL
Fungsi bahan yang digunakan pada medium NA :
ü
Daging : sebagai sumber vitamin B,
mengandung nitrogen organik dan
senyawa karbon.
ü
Pepton : sebagai sumber utama nitrogen
organic dan sumber nutrisi
ü
Agar : Untuk memadatkan medium NA.
ü
Aquades : Untuk melarutkan agar, pepton, dan
daging.
D.
Nutrient Broth (NB)
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan hampir semua mikrooorganisme.
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan hampir semua mikrooorganisme.
Komposisi:
ü 5 g pepton
ü 850 ml air
distilasi/akuades
ü 3 g ekstrak
daging
E.
MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA berfungsi untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh.
MRSA berfungsi untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh.
Komposisi MRS
agar:
ü
Protein dari kasein 10 g/L
ü
Ekstrak daging 8,0 g/L
ü
Ekstrak ragi 4,0 g/L
ü
D (+) glukosa 20 g/L
ü
Magnesium sulfat 0,2 g/L
ü
Agar-agar 14 g/L
ü
Dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
ü
Tween 80 1,0 g/L
ü Diamonium
hidrogen sitrat 2 g/L
ü
Natrium asetat 5 g/L
ü
Mangan sulfat 0,04 g/L
Dalam melaksanakan praktikum mikrobiologi,
diperlukan peralatan yang membantu proses kelangsungan praktikum. Berikut
adalah beberapa contoh peralatan yang digunakan dalam mikrobiologi:
A.
Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri
berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Prinsip kejanya taitu medium
dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa
berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan
berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
B.
Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)
Salah satu
alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar
bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain,bagian api yang paling cocok
untuk memijarkannya adalah bagian apiyang berwarna biru (paling panas).
Perubahan bunsen dapatmenggunakan bahan bakar gas atau metanol
C.
Jarum Inokulum
Jarum
Inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke
media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum
sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat
berbentuk lingkaran( loop ) dan disebut
ose atau inoculating loop/transfer loop , dan yangberbentuk lurus
disebut inoculating needle/Transfer needle.
D.
Tabung reaksi
Di dalam
mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksidapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik
ataualuminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat
diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar ) dan agar
miring(slants agar ). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan
tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak
terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu
dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an
efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
E.
Autoklaf
Autoklaf adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi.
Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan alat dengan menggunakan uap air panas
bertekanan.