Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa para Para Ulama Fiqih, Ulama Hadits, dan juga Jumhur Ulama dari kalangan Ulama Salaf maupun Khalaf berpendapat bahwa Hukum Berdoa adalah dianjurkan, Sebagaimana yang terkandung dalam kitab suci Al Quran dan Al Hadits,
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
““Dan Rabbmu Berfirman “Berdoalah Kepada-KU,niscaya AKU perkenankan bagimu.Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-KU akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”(QS. Ghafir : 60).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Berdoalah kalian kepada ALLAH, dan kalian (harus) yakin atas dikabulkan doa kalian itu,Ketahuilah oleh kalian, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memperkenankan doa dari qalbu yang lalai.” ( HR. At Tirmidzi).
Dari uraian ayat dan hadits diatas, mengandung suatu maksud seruan, panggilan dan anjuran.Berdoa adalah sangat dianjurkan. Islam sebagai pedoman hidup, berisikan peraturan-peraturan, petunjuk dan tuntunan untuk mengatasi segala persoalan hidup,baik yang bersifat keduniaan maupun keakhiratan.Ajaran Islam yang sangat luhur menyusun tuntunan-tuntunan itu diatas akhlaq mulia.
Demikian halnya denga doa,sarat dengan tuntunan mengenai adab atau tatacara berdoa, doa ketika makan dan sesudah makan, doa ketika ke kamar mandi,doa hendak beranjak tidur sampai terbangun dari tidur, semua aktifitas kita selalu diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa pula. Dengan kita berdoa akan banyak pengaruhnya bagi kehidupan khsusnya dalam upaya menuju kehidupan yang Islami.
Doa dalam Islam adalah merupakan cerminan sikap tawakkal dan symbol kerendahan dan ketidakberdayaan seseorang dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,ketidakberdayaan dihadapan-Nya,akan menancapkan psikologi optimis bagi setiap muslim dalam menghadapi berbagai cobaan dan problem kehidupan, karena doa adalah dialog interaktif antara hamba dan Pencipta-Nya (Khaliq).
Doa bukan sebatas harapan yang bersifat spekulatif dan teka-teki antara dikabul dan tidak, justru doa dalam Islam dinilai sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena doa mengindikasikan ketergantungan dan kebutuhan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Doa menyadarkan kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mempunyai berbagai kelemahan dan keterbatasan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia selama hidupnya,selalu memerlukan perlindungan dan pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena kedudukan manusia itu lemah dan tidak berdaya,yang bisa ditanggulangi jika manusia mendekat dan menyadarkan dirinya serta berlindung kepada Yang Maha Kuasa,karena hakikat kekuatan itu secara lahir dan bathin bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada dasarnya tabiat manusia pasti suka dan menyenangi kebaikan,dan benci kepada kejelekan,namun demikian tidak bisa dipungkiri, ada sebagian manusia yang mau beribadah dan memohon berdoa hanya saat ketika mereka didera kesusahan dan terjepit beragam masalah rumit,karena demikianlah manusia tidak luput dari kekhilafan.”Alinsaanu mahallu lkathaa’ wa nnisyaan”(manusia merupakan tempatnya salah dan lupa).Meski demikian betapun kekhilafan manusia Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
Sahabat saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,Doa adalah gerbang menemukan Rahmat-Nya,tidak ada yang lebih mulia disisi-Nya selain doa. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Santun dan Pemurah tidak pernah menutup pintu kepada setiap hamba-Nya yang dating untuk meminta dan memohon kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mendengar hingga desah nafas sekalipun,dan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih dekat dengan kita disbanding diri kita sendiri.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan Apabila hamba-hamba-KU, bertanya kepadamu (Muhammad),tentang AKU, maka sesungguhnya AKU dekat. AKU Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa Kepada-KU.Hendaklah mereka itu memenuhi (Perintah)-Ku dan beriman Kepada-KU,agar mereka memperoleh Kebenaran.”(QS. Al Baqarah : 186 ).
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam berdoa, adalah tidak mengeluh apalagi berputus asa akan lambatnya pengabulan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab mustahil tumbuh-tumbuhan yang baru ditanam akan serta merta langsung berbuah, begitu pula dengan doa tidaklah begitu saja langsung di Ijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,melainkan berjangka dan ada proses,dalam jangka itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan menilai kekhusyuan,kesabaran,keikhlasan dan mengabulkan permohonan hajat kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan yang terbaik,jangan pernah kita jenuh untuk mengurai permintaan dan memohon Kepada-Nya, Karena sepanjang kita mengangkat kedua tangan dan menggerakkan bibir memohon Kepada-Nya, akan dihitung sebagai Ibadah. Pada dasarnya seluruh doa didengar dan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala,sepanjang doa itu tidak mengandung unsur dosa,keburukan,kemaksiatan,dan memotong/memutuskan silaturahmi, kadang bentuk pengabulannya sering berbeda dengan keinginan kita,karena Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih tahu diri kita dan apa yang terbaik buat kita.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,melainkan akan dikabulkan untuknya.Mungkin langsung di dunia atau mungkin di tunda di akhirat kelak,atau dijadikan sebagai penghapus dosanya sebesar apa yang kalian doakan, selama tidak berdoa untuk dosa,memotong silaturahmi dan selama ia tidak terburu-buru.” (HR. At Tirmidzi).
Imam Al Ghazali berkata:”Jika ditanyakan tentang apa manfaat doa bagi seseorang, sedangkan qadha (ketentuan) Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak dapat dirubah?,Maka ketahuilah, bahwa diantara sejumlah qadha,’tentang ditolaknya atau tertolaknya bala ‘adalah karena adanya doa, dengan kata lain, bahwa doa adalah salahsatu menjadi sebab tertolaknya bala’dan mendorong bagi adanya atau diturunkannya Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Manfaat doa juga merupakan tali penyambung yang kokoh antara seorang hamba dengan Rabb-Nya, hubungan yang kontinyu dan dinamis yang melahirkan ketenangan bathin pada diri hamba tersebut,karena merasa memiliki kekuatan yang besar diluar kekuatan dirinya,ketika kesulitan dalam menjemput rezekinya, dia merasa Rabb-Nya adalah Maha Pemberi Rezeki.
Membaca doa saat hati gundah gulana dibarengi tadabbur dan meresapi maknanya,akan menyuntikan ketenangan yang luar biasa dalam jiwa,seluruh anggota badan terasa nyaman dan ringan,kita merasakan damai dan aman dibawah Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“(Yaitu)..orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat ALLAH.Ingatlah hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tentram.”(QS. Ar Ra’d “ 28).
Doa juga merupakan bentuk dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.dengan berdzikir qalbu hamba selalu berhubungan dengan Rabb-Nya,Istiqamah berdzikir ataupun berdoa mengindikasikan sikap tawadhu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.Karena walau bagaimanapun kita tidak lepas dari ketergantungan Kepada-Nya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dan Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu Anhuma, Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Tidak duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,terkecuali para Malaikat mengelilingi mereka, kemudian diselubungi oleh Rahmat ALLAH,dimana ketenangan turun kepada mereka, dan ALLAH berdzikir (balik) kepada mereka pada orang yang ada disisi-NYA”. ( HR. Muslim).
Sesungguhnya sepanjang kita menjalani hidup ini, dan menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,dengan niat ikhlas maka gerak dan diam,tidur dan terjaga dihitung sebagai langkah-langkah mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian juga segala aktfitas ibadah kita selalu diwarnai dengan doa, isi shalat adalah merupakan doa, shaum, haji diwarnai doa, semua aktfitas kita mulai dari beranjak tidur hingga terbangun kembali semua diwarnai doa,segala aktiftas baik ibadah mahdah, gairuh mahdah semua berisi doa, diawali dan diakahiri dengan doa pula. Dengan demikian inti dari ibadah adalah doa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menentukan Perintah-Nya, dan sekaligus juga menetukan apa yang menjadi penyebabnya.Doa adalah gerbang menemukan Rahmat-Nya.Oleh karena itu berdoalah kita setiap saat,agar diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ancaman kelemahan dan kesengsaraan hidup, di dunia maupun di akhirat kelak.
Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa para Para Ulama Fiqih, Ulama Hadits, dan juga Jumhur Ulama dari kalangan Ulama Salaf maupun Khalaf berpendapat bahwa Hukum Berdoa adalah dianjurkan, Sebagaimana yang terkandung dalam kitab suci Al Quran dan Al Hadits,
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
““Dan Rabbmu Berfirman “Berdoalah Kepada-KU,niscaya AKU perkenankan bagimu.Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-KU akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”(QS. Ghafir : 60).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Berdoalah kalian kepada ALLAH, dan kalian (harus) yakin atas dikabulkan doa kalian itu,Ketahuilah oleh kalian, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memperkenankan doa dari qalbu yang lalai.” ( HR. At Tirmidzi).
Dari uraian ayat dan hadits diatas, mengandung suatu maksud seruan, panggilan dan anjuran.Berdoa adalah sangat dianjurkan. Islam sebagai pedoman hidup, berisikan peraturan-peraturan, petunjuk dan tuntunan untuk mengatasi segala persoalan hidup,baik yang bersifat keduniaan maupun keakhiratan.Ajaran Islam yang sangat luhur menyusun tuntunan-tuntunan itu diatas akhlaq mulia.
Demikian halnya denga doa,sarat dengan tuntunan mengenai adab atau tatacara berdoa, doa ketika makan dan sesudah makan, doa ketika ke kamar mandi,doa hendak beranjak tidur sampai terbangun dari tidur, semua aktifitas kita selalu diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa pula. Dengan kita berdoa akan banyak pengaruhnya bagi kehidupan khsusnya dalam upaya menuju kehidupan yang Islami.
Doa dalam Islam adalah merupakan cerminan sikap tawakkal dan symbol kerendahan dan ketidakberdayaan seseorang dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,ketidakberdayaan dihadapan-Nya,akan menancapkan psikologi optimis bagi setiap muslim dalam menghadapi berbagai cobaan dan problem kehidupan, karena doa adalah dialog interaktif antara hamba dan Pencipta-Nya (Khaliq).
Doa bukan sebatas harapan yang bersifat spekulatif dan teka-teki antara dikabul dan tidak, justru doa dalam Islam dinilai sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena doa mengindikasikan ketergantungan dan kebutuhan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Doa menyadarkan kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mempunyai berbagai kelemahan dan keterbatasan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia selama hidupnya,selalu memerlukan perlindungan dan pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena kedudukan manusia itu lemah dan tidak berdaya,yang bisa ditanggulangi jika manusia mendekat dan menyadarkan dirinya serta berlindung kepada Yang Maha Kuasa,karena hakikat kekuatan itu secara lahir dan bathin bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada dasarnya tabiat manusia pasti suka dan menyenangi kebaikan,dan benci kepada kejelekan,namun demikian tidak bisa dipungkiri, ada sebagian manusia yang mau beribadah dan memohon berdoa hanya saat ketika mereka didera kesusahan dan terjepit beragam masalah rumit,karena demikianlah manusia tidak luput dari kekhilafan.”Alinsaanu mahallu lkathaa’ wa nnisyaan”(manusia merupakan tempatnya salah dan lupa).Meski demikian betapun kekhilafan manusia Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
Sahabat saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,Doa adalah gerbang menemukan Rahmat-Nya,tidak ada yang lebih mulia disisi-Nya selain doa. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Santun dan Pemurah tidak pernah menutup pintu kepada setiap hamba-Nya yang dating untuk meminta dan memohon kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mendengar hingga desah nafas sekalipun,dan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih dekat dengan kita disbanding diri kita sendiri.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan Apabila hamba-hamba-KU, bertanya kepadamu (Muhammad),tentang AKU, maka sesungguhnya AKU dekat. AKU Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa Kepada-KU.Hendaklah mereka itu memenuhi (Perintah)-Ku dan beriman Kepada-KU,agar mereka memperoleh Kebenaran.”(QS. Al Baqarah : 186 ).
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam berdoa, adalah tidak mengeluh apalagi berputus asa akan lambatnya pengabulan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab mustahil tumbuh-tumbuhan yang baru ditanam akan serta merta langsung berbuah, begitu pula dengan doa tidaklah begitu saja langsung di Ijabah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,melainkan berjangka dan ada proses,dalam jangka itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan menilai kekhusyuan,kesabaran,keikhlasan dan mengabulkan permohonan hajat kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan yang terbaik,jangan pernah kita jenuh untuk mengurai permintaan dan memohon Kepada-Nya, Karena sepanjang kita mengangkat kedua tangan dan menggerakkan bibir memohon Kepada-Nya, akan dihitung sebagai Ibadah. Pada dasarnya seluruh doa didengar dan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala,sepanjang doa itu tidak mengandung unsur dosa,keburukan,kemaksiatan,dan memotong/memutuskan silaturahmi, kadang bentuk pengabulannya sering berbeda dengan keinginan kita,karena Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih tahu diri kita dan apa yang terbaik buat kita.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,melainkan akan dikabulkan untuknya.Mungkin langsung di dunia atau mungkin di tunda di akhirat kelak,atau dijadikan sebagai penghapus dosanya sebesar apa yang kalian doakan, selama tidak berdoa untuk dosa,memotong silaturahmi dan selama ia tidak terburu-buru.” (HR. At Tirmidzi).
Imam Al Ghazali berkata:”Jika ditanyakan tentang apa manfaat doa bagi seseorang, sedangkan qadha (ketentuan) Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak dapat dirubah?,Maka ketahuilah, bahwa diantara sejumlah qadha,’tentang ditolaknya atau tertolaknya bala ‘adalah karena adanya doa, dengan kata lain, bahwa doa adalah salahsatu menjadi sebab tertolaknya bala’dan mendorong bagi adanya atau diturunkannya Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Manfaat doa juga merupakan tali penyambung yang kokoh antara seorang hamba dengan Rabb-Nya, hubungan yang kontinyu dan dinamis yang melahirkan ketenangan bathin pada diri hamba tersebut,karena merasa memiliki kekuatan yang besar diluar kekuatan dirinya,ketika kesulitan dalam menjemput rezekinya, dia merasa Rabb-Nya adalah Maha Pemberi Rezeki.
Membaca doa saat hati gundah gulana dibarengi tadabbur dan meresapi maknanya,akan menyuntikan ketenangan yang luar biasa dalam jiwa,seluruh anggota badan terasa nyaman dan ringan,kita merasakan damai dan aman dibawah Naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“(Yaitu)..orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat ALLAH.Ingatlah hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tentram.”(QS. Ar Ra’d “ 28).
Doa juga merupakan bentuk dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.dengan berdzikir qalbu hamba selalu berhubungan dengan Rabb-Nya,Istiqamah berdzikir ataupun berdoa mengindikasikan sikap tawadhu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.Karena walau bagaimanapun kita tidak lepas dari ketergantungan Kepada-Nya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dan Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu Anhuma, Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Tidak duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,terkecuali para Malaikat mengelilingi mereka, kemudian diselubungi oleh Rahmat ALLAH,dimana ketenangan turun kepada mereka, dan ALLAH berdzikir (balik) kepada mereka pada orang yang ada disisi-NYA”. ( HR. Muslim).
Sesungguhnya sepanjang kita menjalani hidup ini, dan menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,dengan niat ikhlas maka gerak dan diam,tidur dan terjaga dihitung sebagai langkah-langkah mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian juga segala aktfitas ibadah kita selalu diwarnai dengan doa, isi shalat adalah merupakan doa, shaum, haji diwarnai doa, semua aktfitas kita mulai dari beranjak tidur hingga terbangun kembali semua diwarnai doa,segala aktiftas baik ibadah mahdah, gairuh mahdah semua berisi doa, diawali dan diakahiri dengan doa pula. Dengan demikian inti dari ibadah adalah doa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menentukan Perintah-Nya, dan sekaligus juga menetukan apa yang menjadi penyebabnya.Doa adalah gerbang menemukan Rahmat-Nya.Oleh karena itu berdoalah kita setiap saat,agar diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ancaman kelemahan dan kesengsaraan hidup, di dunia maupun di akhirat kelak.
Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.