Nama : Ahmad Syaiful Arham
Nim : H3112004
Peran dan Kontribusi Pemuda, Dulu dan saat ini
Ketika melihat tonggak sejarah Indonesia, tidak diragukan lagi bagaimana peran serta pemuda dalam andil perubahan bangsa, ya...begitu banyak perubahan perubahan yang diawali dengan gerakan pemuda. Dimulai dengan peristiwa kebangkitan nasional tahun 1908. meskipun sesungguhnya gerakan pemuda telah ada jauh sebelum itu. Hanya saja bentuk dan perannya yang berbeda. Sebelum 1908, para pemuda lebih banyak berperan dalam perjuangan secara fisik melawan penjajah namun lebih bersifat sektoral dan tidak terorganisir dalam satu wadah kesatuan. Namun setelah 1908, diawali dengan kebangkitan nasional yang dipelopori dengan dibentuknya organisasi Budi Otomo. Terciptalah pemikiran dan kesadaran akan pentingnya menyatukan kekuatan dalam sebuah bangsa.
Nim : H3112004
Peran dan Kontribusi Pemuda, Dulu dan saat ini
Ketika melihat tonggak sejarah Indonesia, tidak diragukan lagi bagaimana peran serta pemuda dalam andil perubahan bangsa, ya...begitu banyak perubahan perubahan yang diawali dengan gerakan pemuda. Dimulai dengan peristiwa kebangkitan nasional tahun 1908. meskipun sesungguhnya gerakan pemuda telah ada jauh sebelum itu. Hanya saja bentuk dan perannya yang berbeda. Sebelum 1908, para pemuda lebih banyak berperan dalam perjuangan secara fisik melawan penjajah namun lebih bersifat sektoral dan tidak terorganisir dalam satu wadah kesatuan. Namun setelah 1908, diawali dengan kebangkitan nasional yang dipelopori dengan dibentuknya organisasi Budi Otomo. Terciptalah pemikiran dan kesadaran akan pentingnya menyatukan kekuatan dalam sebuah bangsa.
Kiprah pemuda tidak cukup sampai disitu saja, namun
justru semakin menguat dan menguat dalam keberjalanan waktu. Tersebutlah sumpah
pemuda pada tahun 1928 yang menandai adanya semangat untuk bersatu dan berjuang
bersama dari para pemuda yang berasal dari seluruh Indonesia. “Kami
putra-putri Indonesia”, begitu Sumpah Pemuda dibunyikan, bertanah air,
berbangsa dan berbahasa satu yakni tanah air, bangsa dan bahasa: Indonesia.
Dalam torehan tinta sejarah bangsa, momentum sumpah pemuda telah menemukan
sebuah konsepsi geopolitik dan identitas kebangsaan yang memaknai eksistensi
sebuah negeri berlabel Indonesia.
Selayaknya tidak hanya disebutkan sebagai hari sumpah pemuda
melainkan juga hari lahirnya bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah tidak lain merupakan
pekikan definisi bangsa berikut unit geografi politiknya (tanah air Indonesia)
dan identitas nasional (bahasa Indonesia dan simbol merah putih). Definisi itu
lebih tegaskan dalam syair lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan secara resmi
untuk kali pertama. Sehingga pada tahun 1928 itu, negeri Indonesia telah dapat
terbayangkan wujud rupanya. Terdapat unsur tanah air, terdapat unsur bahasa,
terdapat pula lagu kebangsaan, dan juga merah putih telah dipakai simbol bersama
di dada mereka. Merdeka!, pekikan perjuangan mulai menyemangati setiap derap
langkah anak-anak bangsa sejak kala itu.
Semangat persatuan dan perjuangan terus digelorakan oleh
para pemuda hingga mencapai klimaks ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan..
Ketika terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda akan
waktu pencetusan kemerdekaan. Dan terjadilah penculikan bung karno dan bung
Hatta oleh para pemuda ke rengas derngklok dengan alasan tuntutan pemuda agar
bung karno dan bung hatta secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Penculikan
ini membawa hasil dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Momen bersejarah ini menjadi tonggak penting dalam kehidupan
bangsa Indonesia selanjutnya. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa tapi tanpa
perjuangan para pemuda kala itu bisa jadi kemerdekaan itu hanyalah angan-angan
semata.
Lagi lagi, peran serta kontribusi pemuda terus mengalir
bak air tanpa ada yang mampu menghambat arus perjuangannya, terjadi ketika
kemerdekaan indonesia sudah berjalan cukup lama dan dipimpin oleh satu orang
tanpa pergantian, yang mengakibatkan ketamakan dan Kezhaliman merebak. Pemuda
Berkumpul dengan satu tujuan, dengan satu keinginan dan ditopang dengan beribu
kekuatan dari seluruh pemuda Indonesia. Menggemakan pekikan gugatan terhadap
orde lama dengan TRITURA atau Tri Tuntutan Rakyat. Tiga tuntutan kepada pemerintah
yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI). Selanjutnya diikuti oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya
seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar
Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana
Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru
Indonesia (KAGI) serta didukung penuh oleh Angkatan Bersenjata hingga lahirlah
Orde Baru.
Peran pemuda dalam mengawali berdirinya orde baru
diibaratkan sebagai pendorong mobil mogok. Ketika mobil itu sudah berjalan
kembali maka para pendorong mobil itu ditinggalkan. Kebijakan Soeharto justru
melakukan represi ketat terhadap gerakan mahasiswa. Aktifitas mereka dibatasi
pada awal 1970-an hanya sebatas ruang kuliah dengan NKK/BKK. Sementara itu,
peran tentara semakin menggurita dalam kehidupan bangsa melalui dwifungsi ABRI.
Pemerintahan yang rapuh dan kropos suatu saat akan jatuh juga. Krisis moneter mengawali
kejatuhan pemerintahan orde baru. Selain itu, gelombang aksi mahasiswa yang
terus menggelora menjadi bagai deburan ombak yang tak pernah berhenti. Akhirnya
orde baru pun menyerah dan perpindahan kekuasaan pun terjadi. Era menuju
Reformasi. Lagi lagi peran Pemuda/Mahasiswa ikut andil dalam perubahan bangsa
Indonesia.
Begitu gagahnya perjuangan pemuda/ Mahasiswa ”kala Itu”,
ya kala itu, ketika hati hati para pemudanya tidak dilenakan oleh Berbagai
media, Musik, Makanan, dan berbagai kesenangan lainya yang tak henti hentinya
menawarkan suatu yang memabukan. Hingga banyak Pemuda/mahasiswa benar benar
Lupa akan perannya sebagai Media Kontrol akan Pemerintahan Diktator,
Pemerintahan Koruptor, dan apapun yang berbau ”kotor”.
Tapi sahabat, Percayalah. Harapan itu masih ada. Masih ada
pemuda yang memahami perannya sebagai mahasiswa, sebagai media Kontrol akan
pemerintahan yang sewenang wenang. Kitalah orangnya. Ya kita. Kita yang tau serta
paham akan pentingnya sejarah dan bagaimana mengambil sikap dari sejarah itu. Peran
serta mahasiswa sangatlah diperlukan agar terciptanya kesejahteraan rakyat,
meski tak dapat dipungkiri bahwa peran pemuda dalam setiap episode sejarah
tentu berbeda karena skenario yang akan dimainkan pasti tidak sama karena
kebutuhannya pun sudah berbeda dari waktu sebelumnya.
Apapun dan bagaimanapun kontribusi pemuda dibutuhkan oleh
bangsa ini. Kita tidak bisa menilai bahwa yang duduk dalam kekuasaan memiliki
kontribusi yang lebih besar daripada mereka yang aktif untuk memberdayakan
masyarakat. Jabatan atau kedudukan bukanlah tujuan. Ia hanyalah sarana untuk
mencapai tujuan. Orang baik adalah orang yang paling banyak memberikan
manfaat kepada orang lain. Semoga kita
menjadi salah satunya.