WAHYU
DAN NABI MUHAMMAD
The
History of The Qur'anic Text
Dari sejarah Islam kita akan melihat
jejak risalah Nabi Muhammad, sifat dan kaitannya dengan ajaran para nabi
terdahulu. Allah swt. menciptakan umat manusia dengan satu tujuan agar
menghambakan diri kepada-Nya, meski la tidak memerlukan seseorang agar
menyembah karena tidak akan menambah arti kebesaran-Nya. Tata cara penyembahan
tidak diserahkan pada individu, namun secara eksplisit dijelaskan oleh para
nabi dan rasul-Nya. Melihat bahwa semua rasul menerima tugas dari Pencipta yang
sama, inti risalah tetap sama saja, hanya beberapa penjelasan praktis yang
mengalami perubahan. Nuh (Noah), Ibrahim (Abraham), Isma'il (Ishamel), Ya'cub
(Jacob), Ishaq (Isaac), Yusuf (Joseph), Dawud (David), Sulaiman (Solomon), `Isa
(Jesus), dan banyak lagi yang tak terhitung, Allah mengutus dengan risalah yang
ditujukan kepada masyarakat tertentu dan berlaku pada masa tertentu pula. Dalam
perjalanan mungkin saja terjadi penyimpangan yang membuat pengikutnya menyembah
berhala, percaya pada klenik dan khurafat, dan melakukan upaya pemalsuan.
Kehadiran Nabi Muhammad, dengan risalah yang tidak tersekat dalam batas
kebangsaan dan waktu tertentu, suatu kepercayaan yang tidak akan mungkin
dihapus karena untuk kepentingan umat manusia sepanjang zaman.
Islam menganggap kaum Yahudi dan
Nasrani sebagai "ahli kitab". Ketiga agama ini memiliki kesamaan asal
usul keluarga dan secara hipotesis menyembah tuhan yang sama, seperti dilakukan
oleh Nabi Ibrahim dan kedua putranya, Isma'il dan Ishaq. Berbicara masalah
agama, tentu kita dihadapkan pada peristilahan yang umum kendati kata-kata itu
tampak mirip, bisa jadi memiliki implikasi yang berlainan. Misalnya, Kitab suci
Al-Qur'an menjelaskan secara rinci bahwa segala sesuatu di alam ini diciptakan
untuk satu tujuan agar menyembah Allah, tetapi dalam mitologi Yahudi semua alam
ini diciptakan untuk menghidupi anak cucu bani Israel saja.1
Selain itu, nabi-nabi ban! Israel dianggap
terlibat dalam membuat gambaran tuhan-tuhan palsu (Aaron) dan bahkan dalam
skandal perzinaan (David), sedangkan Islam menegaskan bahwa semua nabi-nabi
memiliki sifat kesalehan. Sementara, konsep trinitas dalam agama Kristen-dengan
anggapan Jesus seperti terlihat dalam gambaran ajaran gereja sama sekali
bertentangan dengan keesaan Allah dalam ajaran Islam. Kita akan paparkan sifat
kenabian dalam ajaran Islam yang akan jadi dasar utama adanya perbedaan nyata
antara Islam dan kedua agama itu yang mengalami pencemaran dari konsep
monoteisme dan akan kita jelaskan bahwa Allah %%% menentukan ajaran ideal untuk
seluruh alam raya dalam bentuk wahyu terakhir.
1 . Pencipta dan Beberapa Sifat-Nya
Jelas bahwa kita tidak menciptakan diri kita sendiri dan tak
ada makhluk mana pun yang mampu menciptakan dirinya dari sesuatu tanpa wujud
perantara. Untuk itu, Allah . menjelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an,
"Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?"2 |
Semua makhluk berasal dari Sang Pencipta,
"(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu."3 |
Allah sebagai Pencipta adalah
Mahaunik dan tidak ada menyerupai-Nya. Dia tiada dilahirkan clan satu-satunya
Tuhan,
"Katakanlah, 'Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia'."5 |
Dia Maha Pemurah, Pengasih, dan
Penyayang. Dia membalas semua kebaikan dan menerima tobat orang yang benar-benar
menyesali perbuatannya. la memberi ampunan pada siapa yang ia Kehendaki clan
tidak akan memberi ampunan pada setiap menyekutukan-Nya clan akan mati dalam
keadaan dosa yang tak terampuni.
"Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-2 semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.’”6
|
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."7 |
i. Tujuan Penciptaan Manusia
Allah mencipta manusia semata-mata agar
menghambakan diri kepada-Nya,
Dengan memberi makan, air minum,
tempat tinggal, reproduksi keturunan, dan banyak lagi lainnya yang berkaitan
dengan kehidupan manusia, menurut Islam, dapat ditransformasikan sebagai amal
'ibadah jika disertai niat memberi pelayanan terhadap Allah.
ii. Jejak Risalah Para
Nabi
Dalam jiwa manusia, Allah meniupkan
sifat naluri yang mengantarkan penghambaan kepada-Nya sejauh tidak ada campur
tangan pihak luar.9
Guna mengatasi kemungkinan adanya pengaruh luaran, Allah swt. mengutus para
rasul dari masa ke masa agar terhindar dari penyembahan berhala atau pun
khurafat dan membimbing manusia pada penyembahan yang benar.
Allah sebagai Sang Pencipta
membersihkan para utusan-Nya dari segala bentuk perilaku jahat serta memberi
kebaikan budi. Mereka sebagai model percontohan dan memerintahkan semua pihak
agar mengikuti jejak kepemimpinannya dalam menghambakan diri pada Allah swt..
Esensi risalahnya tak mengenal batas waktu sepanjang sejarah.
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'.“11 |
Semua risalah para nabi adalah,
Ungkapan singkat "tiada tuhan
melainkan Allah"adalah kata kunci yang menyatukan semua para nabi sejak Nabi
Adam hingga Muhammad. Kitab AIQui an menyebut tema ini berulang kali meminta
perhatian khususnya Yahudi dan Nasrani.
2. Rasul Terakhir
Di daerah tandus lagi panas, Mekah,
Nabi Ibrahim pernah bermimpi bahwa seorang dari bangsa Nomad akan tinggal di lembah
tandus itu yang akan menggembirakan Sang Pencipta:
"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (AI-Qur'an) dan Al-Hikmah (AsSunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."13 |
Dan waktu yang telah ditentukan, di
tempat yang tandus ini, Allah mengabulkan doa yang disemburkan Nabi Ibrahim
lahirnya nabi terakhir untuk seluruh kemanusiaan.
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."14 |
"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."15 |
|
Sebagaimana yang Allah kehendaki,
tibalah seorang penggembala kambing buta huruf diberi tugas menerima,
mengajar, dan menyebarkan wahyu hingga berakhirnya sejarah: suatu beban yang
lebih berat dari apa yang telah diberikan pada para rasul sebelumnya.
Hai sobat blogger ,
Assalamualaikum Wr.Wb he94x,,,,,lupa
Cuma menyebarkan saja.
Artikelnya bukan Cuma
ini lho yang berkaitan dengan tread ini
Cari aja di archive
Sumber : The History of The
Qur'anic Text - From Revelation to Compilation - Sejarah Teks Al-Quran -
Dari Wahyu Sampai Kompilasinya - Prof. Dr. M.M al A'zami