▀▄ KETIKA FACEBOOK MENGALAHKAN HAK TUHAN ▄▀


▀▄ KETIKA FACEBOOK MENGALAHKAN HAK TUHAN ▄▀

Siapa sih yang gak kenal facebook???
Siapa sih yang gak tahu facebook?
Mulai dari anak-anak sampai yang udah tua, dari yang udah tua ampe yang udah buyutan..hehee
Insya Allah sudah pada kenal dengan jejaring sosial yang satu ini. Facebook banyak digemari oleh kalangan umat tanpa mengenal adat, suku, usia, status, pendidikan negara dan bangsa.
Kita bisa berhubungan dengan orang lain di belahan dunia lain tanpa batas, selama orang tersebut mempunyai akun facebook.
“Hari gini gak punya facebook? Capek deh….” hee

Karena sifat nya yang tanpa batas dan aturan, tak jarang dan tak sedikit Facebook digunakan dalam hal-hal yang dilarang oleh syariat islam. Tak jarang dan tak asing lagi kita melihat status saudara-saudara kita yang mungkin tak perlu dipublikasikan ke khalayak umum.
Apakah kalian sering melihat status seperti :

·         “Sedihnya aku hari ini,,,, L
·         “Tidak ada yang mau ngertiin aku”
·         “Aduh laper nih”
·         “Hmm…. Dia jahat”
·         “Dia itu kenapa sih, kok marah terus?”
Dan masih banyak lagi yang mungkin alay bin lebay…

Coba deh perhatiin, status-status yang seperti itu, mereka menuliskan kata-kata yang berupa pengaduan, keluhan, harapan dan permohonan yang tiada malu dan berfikir panjang ditulis di dinding facebook miliknya. Mengapa mereka tidak menyatakan kegelisahan, kegalauan dan kesedihan yang ia rasakan kepada Sang Illahi yang sudah pasti akan mendengar apa yang ia nyatakan meskipun didalam hatinya. Bukanmkah Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat? Jadi mengapa mereka mencurahkan semua isi hatinya kepada facebook, yang mungkin belum tentu ditanggapi oleh orang lain, toh kalau ditanggapin juga terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Apa saat ini, tidak ada lagi tempat curhat yang bisa kita harapkan?
Apakah saat ini, Allah bersikap jahat dan tidak mau lagi berbuat baik kepada kita?
Apakah saat ini, Allah bersikap angkuh dan masa bodoh terhadap penderitaan kita?
Apakah kita ragu, untuk mencurahkan isi hati kita kepada-Nya?
Apakah kita tak lagi percaya kalau Allah akan menolong kita?                         
Apakah kita tak lagi percaya kalau Allah akan memberikan solusi disetiap masalah yang kita hadapi?

 Coba kita renungkan….

Sudah pasti Allah sangat menyayangi kita, mencintai kita dan selalu berbuat baik kepada kita. Walaupun Allah pernah memberikan cobaan kepada kita, itu semua adalah kebaikan buat kita, supaya kita menjadi orang yang lebih kuat dan lebih dekat kepadanya. Bukankah Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar dan bertawakal?

Lalu, Apakah kita mampu menghitung nikmat-Nya hari ini?
Ehmm… ternyata anda masih berfikir.

Disisi lain, facebook dijadikan sebagai sarana untuk popularitas. Mencari teman sebanyak-banyaknya. Status yang banyak di comment dan di like.

Coba kita renungkan,
Mengapa kita mencari popularitas di facebook? Mengapa kita berusaha agar status kita banyak  dikasih jempol serta banyak di comment oleh orang lain, walaupun status tersebut mempunyai harga yang rendah?? Mengapa kita semakin terlena dengan facebook atau bahkan tergila-gila dengannya? Mengapa kita tidak mencari popularitas dihadapan Allah, Rasul, serta orang-orang sholeh/sholehah?
Apalah yang dibanggakan dari jumlah teman yang ribuan, sementara teman-temannya itu tidak mampu membuat kita semakin dekat dengan Sang Rabbi dan menjadi insan yang lebih baik?
Apalah yang dibanggakan dari banyaknya acungan ibu jari yang tampil pada status-status yang kurang bermanfaat?
Apalah yag dibanggakan dari banyaknya comment yang sama sekali tidak mengingatkan kita dalam kebaikan?
Apakah satu detik yang kita persembahkan untuk facebook itu akan kembali?
Apakah kematian bisa dimajukan atau dimundurkan walau hanya sesaat?
Alangkah ruginya kita, jika saat Malaikat Izrail mencabut nyawa, kita dalam keadaan lupa kepada Allah dan pikiran hanya terfokus kepada facebook?
Apakah kalimat Lailahaillallah akan diganti dengan facebook-facebook, update status, comment atau like status?
Jangan sampai wahai saudaraku,,,,

Betapa beruntungnya orang-orang yang terkenal dihadapan Allah dan para Rasul karena ketaqwaan yang ia miliki?
Bayangkanlah saudarku, apabila namamu dipanggil oleh Allah untuk memasuki surga-Nya, dan para penghuni neraka iri melihatmu mendapatkannya?
Itu baru popularitas atau ketenaran yang kekal abadi,,,, untuk apa mencari popularitas di dunia, bukannya dunia juga akan hancur. Untuk apa mencari yang sementara, sedangkan yang abadi sudah jelas dan pasti akan terjadi.
Buat apa mengeluh kepada yang tidak pasti jika yang pasti itu ada, yaitu Allah Azza wa Jallla. Tidak sepatutnya kita menjadikan facebook sebagai tempat mengeluh. Tempat mengeluh hanya kepada Allah, dan hanya Allah-lah yang akan mendengar dan memberikan solusi dari setiap keluhan. J

Ikhwah fillahi ta’ala,
Jangan sampai kita menjadi orang yang berdosa dan terhina karena tergiur rayuan facebook. Salah satunya dengan menampakkan aurat yang merupakan perhiasan berharga dan bukti dari nilai sebuah kehormatan ke semua pemilik akun facebook.

Apakah kita ingin kehormatan kita turun drastis, hanya karena kita sendiri yang merendahkannya?
Banyak orang yang tidak mau dilecehkan, tapi mereka tidak memperhatikan dan tidak mau belajar supaya ia tidak dilecehkan. Jika kita ingin dihormati, maka sebaiknya terlebih dahulu, buat kita pantas untuk  dihormati. Yaitu dengan menutup aurat, dengan begitu kehormatan kita bisa terjaga.
Saudaraku, indahnya diri kita bukan terletak pada bagusnya tubuh dan wajah tapi terletak pada keindahan akhlak dan hati kita. Buatlah dirimu semahal berlian, yang tidak bisa dinikmati bebas oleh orang-orang. Janganlah berlomba-lomba untuk tampil keren, cantik, ataupun ganteng dihadapan manusia, mendingan kita berlomba-lomba dalam berbuat baik untuk bersama meraih ridho Illahi.

Selain itu, di facebook kita juga musti pandai-pandai memilih pandangan. Jangan sampai setiap ada wanita yang #### (disensor) mata kita tak kedip, sehingga menimbulkan syahwat. Naudzubillah,,,
Pilihlah teman-teman yang tidak ngawur-ngawur, supaya kita tidak ikutan ngawur.
Ingat, bahwa malaikat Atid tidak pernah lengah mencatat amal buruk kita, meskipun sebesar zarrah. Dan Allah itu Maha Melihat. Apa kita nggak malu dilihat Allah pada saat kita melanggar syariat-Nya?

Dalam facebook ria, jangan sampai kita lupa waktu. Jangan sampai sholat di nomor duakan ketimbang facebook. Apalagi kalau sampai di tinggalkan. Bisa mendapatkan dosa besar tuh…!!!
Apa kita sudah pasti masuk surga, sampai-sampai sholat ditinggalkan? Coba pelajari kisah-kisah sahabat Rasul yang mempunyai iman kuat di setiap malamnya menangis karena dosa-dosa yang telah dilakukan. Bagaimana dengan kita, yang imannya masih tanda tanya?
Hak Tuhan selamanya harus selalu menjadi prioritas nomor wahid, diatas segala urusan. Apalagi cuman masalah urusan facebook.

Memanfaatkan facebook dengan selayaknya, yaitu dengan mengambil sisi positifnya karena dididalam facebook, tidak hanya mengandung efek negatif saja melainkan juga bisa mendatangkan manfaat, contohnya bisa mempererat ukhuwah dengan orang-orang yang baik di facebook, sehingga kita bisa saling tukar ilmu dengannya. Selain itu, bisa menjadikan facebook sebagai sarana untuk belajar, karena di facebook banyak sekali halaman atau grup yang membahas tentang islam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, facebook juga dapat digunakan sebagai sarana dakwah dan berbagi kebaikan yang Insya Allah akan mentangkan Ridho dari-Nya.

Jadi, baik buruknya facebook tergantung pada orang yang menggunakannya. Jika sesorang menggunakan facebook untuk kebaikan maka kebaikanlah yang akan ia dapatkan dan jiika seseorang menggunakan facebook untuk keburukan maka keburukan yang akan ia dapatkan. Semoga kita bukan tergolong yang dikendalikan dan dimakan oleh facebook tetapi termasuk orang yang mampu mengendalikan facebook untuk kebaikan diri sendiri dan umat.

Wallahu A’lam Bishshowab….

Created By. JuYuRi  Ei_Fourity
Publish by  : asa Ei_Fourity

WARNING!!!
“Yang menulis belum tentu lebih baik dari yang membaca. Namun marilah kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan supaya menetapi kesabaran untuk “Bersama Meraih Ridho Illahi”

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-Ashr : 1-3)