Bissmilahirohmanirrohim.
Assalamualaikum
warohmatulahi wabarokatuh, salam ukhuwah saudara saudariku sobat asa Blog yang
kucintai karena Allah SWT.
Saat ini asa blog
sedang ingin membagikan beberapa tread islami yang niatnya Insyaallah agar kita
bisa bersama sama dapat mempelajari islam,satu satunya agama yang diridhoi
Allah SWT ,yang insyaallah ini dapat menjadi bekal diakhirat kelak karena “
Jika manusia telah
meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga macam:
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
Hmmz,di tread ini asa
blog akan membahas mengenai MENYEMBUNYIKAN
AIB BARANG. | dosa yang dilalaikan ,
Nah,apakah sobat asa
Blog yang kucintai karena Allah tertarik dengan judul MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG. | dosa yang dilalaikan ,
Nah,banyak
sekali sumber sumber yang membahas mengenai MENYEMBUNYIKAN
AIB BARANG. | dosa yang dilalaikan ,dan kebanyakan berbeda isinya,
Asa Blog sendiri
akan mencoba mengulas dari sudut pandang asa dan beberapa sumber yang
insayaallah dapat mendapatkan pandangan yang Objektif.
lebih jelasnya
silahkan sobat asa Blog baca perincian tread MENYEMBUNYIKAN
AIB BARANG. | dosa yang dilalaikan ini ya,semoga bermanfaat.
MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG.
Suatu hari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam lewat di samping sebuah gundukan makanan (sejenis
gandum). Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan makanan tersebut
sehingga jari-jarinya basah. Beliau bertanya : Apa ini wahai pemilik makanan ?
ia menjawab : kehujanan, wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : “Kenapa tidak kau letakkan di (bagian) atas makanan
sehingga orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa menipu maka dia tidak
termasuk golongan kami” (HR Muslim : 1/99).
Pada saat ini banyak pedagang yang
tidak takut kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan menyembunyikan aib barang.
Misalnya dengan memberinya lem perekat, atau maletakkannya di bagian bawah
kotak barang, atau menggunakan zat kimia atau semacamnya sehingga barang
tersebut tampak bagus. Jika berupa barang-barang elektronik, mungkin dengan
menyembunyikan cacat pada komponen tertentu, sehingga ketika barang itu dibawa
pulang oleh pembeli, tak lama kemudian barang itu rusak. Sebagian penjual ada
yang mengubah tanggal kedaluwarsa penggunaan barang, atau menolak pembeli yang
ingin meneliti barang atau mencobanya. Dan betapa banyak kita saksikan
orang-orang yang menjual mobil atau peralatan lainnya, tidak mau menerangkan
cacat barang yang hendak dijualnya. Semua ini hukumnya haram. Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Seorang muslim adalah saudara
seorang muslim lainnya, tidak halal bagi seorang muslim menjual barang kepada
saudaranya yang di dalamnya ada cacat, kecuali ia menerangkan cacat tersebut”
(HR Ibnu Majah : 2/754, shahihul jami’ : 6705).
Sebagian orang mengira, menjual
secara lelang dengan serta merta akan melepaskan dirinya dari tanggung jawab
soal aib barang. Misalnya dengan mengatakan kepada pembeli, saya jual kepada
anda setumpuk besi… saya jual kepada anda setumpuk besi. Tidak, justru menjual
barang seperti itu (dengan tanpa menerangkan cacat barang) juga yang sejenisnya
adalah perdagangan yang tidak diberkahi. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda :
“Kedua orang yang sedang jual beli
adalah dalam khiyar (pilihan) selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan
menerangkan (aib barang) maka jual beli keduanya diberkahi. Tetapi jika
keduanya berdusta dan menyembunyikan (aib barang) maka dihapuslah berkah jual
beli keduanya” (HR Al Bukhari, lihat Fathul Bari : 4/ 328).
------------------------
Oleh : muhamad shalih al
munajid (dengan perubahan tanpa merubah makna)
◊=◊Demi masa. Sesungguhnya manusia kerugian, Kecuali,
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasihati dalam
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-Ashr : 1-3) ◊=◊
Note : penulis belum tentu
lebih pintar dari anta/i sekalian dibidang ilmu keagamaan,namun alangkah lebih
baik dan mulianya jika kita saling berbagi dan saling mengingatkan dalam
kebaikan
Diperbolehkan mengopy sebagian atau
keseluruhan artikel diatas dengan syarat
terlebih dahulu 1.) memasukkan asaarham.blogspot.com kedalam blog yang
anda ikuti. 2.) memasukkan <a
href="http://asaarham.blogspot.com/">free backlink</a> ke
gadget html anda serta 3.) menerbitkan asaarham.blogspot.com
dan sumber tertera diatas sebagai sumber artikel.
Jika tidak, blogger akan mendeteksi anda
sebagai spam blog dan dapat menghapus blog anda beserta kontennya.terima kasih
wassalamualaikum
warohmatullahiwabarokatu