Pameran Benda Seni Islami di Gereja di Amsterdam Belanda

David Khalili (65 tahun), adalah seorang kolektor benda-benda seni bersejarah Islam terbesar di dunia. Koleksinya sudah mencapai 25 ribu item, dan kini koleksinya dipamerkan di dalam gereja Nieuwe Kerk di Amsterdam.

"Kami berdiri di dalam gereja kristen memandangi seni islam yang dikoleksi seorang yahudi," kata Khalili sambil tertawa. "Adakah cara yang lebih baik untuk menunjukkan keharmonisan dari ke tiga agama dunia ini?" sambung dia.

Khalili berdarah campuran. Di tubuhnya mengalir darah Yahudi-Iran. Lahir di Isfahan, Iran, pria ini menganggap seni adalah yang terindah di dunia ini dan ia ingin berbagi antusiasmenya itu dengan dunia. Sebanyak lima ratus potong seni koleksinya ia pamerkan.

Ia mulai mengoleksi benda-benda seni Islam sejak 1970-an. "Koleksi Khalili ini bersifat ensiklopedia', kata pakar Arab Luit Mols, penulis katalog pameran di Amsterdam ini. "?"Koleksinya terdiri dari benda-benda seni utama dari semua zaman, kawasan dan bentuk," sambung Mols.

Di Nieuwe Kerk dapat disaksikan antara lain kitab kaligrafi Al-Quran dari abad pertama, miniatur Persia yang apabila diperbesar 100 kalipun masih akan tampak detail-detail indahnya, seni gelas kaca yang bercita rasa halus, keramik, perhiasan, dan tekstil. ' Tidak semua benda seni islam itu agamis', tegas Khalili.

Koleksi ini betul-betul menguntungkan Khalili. Ketika ia mulai mengkoleksi di tahun 70-an, ia masih seorang pionir. Tetapi dalam 15 tahun belakangan, terutama di kawasan Teluk, semakin banyak minat terhadap warisan budaya sendiri. Banyak kolektor pribadi maupun museum yang membeli benda-benda seni. Oleh karena itu, hargapun meningkat dan koleksi Khalili juga naik nilainya sampai lebih dari satu miliar euro.

Tapi bagi Khalili bukanlah uang. "Seni menjadi bagian dari kemanusiaan, saya hanyalah penjaga sementara,". Mantan pakar komputer yang dijuluki 'duta besar budaya Islam' ini memiliki satu misi: "Saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa seni Islam adalah seni yang paling indah dan beragam di dunia. Sampai batas tertentu, budaya Eropa behutang budi pada Islam,".

Khalili menganggap tugasnya untuk menjaga seni islam bagi generasi berikutnya. Ia meminta ilmuwan internasional tersohor untuk meneliti dan mengkatalogkan koleksinya. Menurutnya, ini merupakan ensiklopedia seni islam terbesar yang pernah ditulis. "Saya hendak membuat 40.000 kopi dan mengirimkannya gratis ke seluruh universitas di dunia," katanya.

Salah satu benda seni kesukaannya adalah lukisan Persia yang menggambarkan Musa, Yesus, dan Muhammad. "Ke tiga agama monotheisme ini adalah kakak beradik dari keluarga yang sama yang dulu hidup bersama secara harmonis. Lukisan ini adalah buktiknya," kata dia.


Sumber: Republika