Melihat kondisi dan jumlah umat Islam
di Rusia saat ini, jumlahnya sudah mencapai 20 persen dari total
populasi yang mencapai 145 juta jiwa. Sedikitnya, 25 juta jiwa penduduk
Rusia saat ini beragama Islam. Dengan jumlah itu, Rusia menjadi negara
dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa.
Bahkan, kegiatan keagamaan dan
semangat umat Islam dalam melaksanakan ibadah tampak begitu semarak.
Saat shalat Jumat, jumlah jamaah meluber hingga ke jalan raya. ''Awalnya
saya tidak menyangka bila jumlah pemeluk Islam demikian banyak. Namun,
kondisi riil di lapangan, prediksi bahwa umat Islam akan menjadi
mayoritas di Rusia, tampaknya bukan suatu hal yang mustahil,'' ujar
Muhammad Aji Surya, seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Rusia
dalam artikelnya yang dikirimkan ke Republika.
Tak heran bila saat ini,
demografi Rusia mengalami perubahan drastis. Bila dulu umat Islam tak
berani menunjukkan jati diri, maka sejak runtuhnya kekuasaan komunis di
Rusia, perlahan tapi pasti, umat Islam kembali tampil ke permukaan.
Peningkatan yang cukup besar dikarenakan minimnya kelahiran penduduk
yang beragama non-Muslim seperti Kristen Ortodoks.
Bagi mereka, punya anak satu
sudah cukup. Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya hidup di Rusia.
Sementara, pemeluk Islam makin bertambah dengan lahirnya bayi-bayi dan
pemeluk Islam. Tak khawatir biaya hidup? ''Kami percaya, masalah rezeki
sudah ada yang mengaturnya,'' ujar seorang Muslim asal Kazan.
Muhammad Salamah, spesialis Asia
Tengah dan negara persemakmuran Rusia dalam sebuah seminar tentang
Islam di Rusia mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di Rusia telah
menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari negara-negara
Muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia
diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.
Perkembangan itu secara
signifikan terjadi di Rusia. Dia merujuk pada populasi jumlah Muslim di
Rusia yang kini mencapai 25 juta jiwa. Para cendikiawan gereja Ortodoks
yang berada di negeri itu pun dikabarkan merasa khawatir, melihat
perkembangan Islam yang begitu pesat. Mereka bahkan menyebut Islam
sebagai agama yang mengancam eksistensi agama mereka di sana.
Salamah kemudian menambahkan,
sejak 20 tahun lalu dirinya terus mengamati perkembangan Islam di Rusia.
Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan
mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al
Qur'an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia
telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi
agama kedua di negeri itu.
Salamah kemudian bercerita
tentang upayanya menyebarkan Islam, ia mendirikan sebuah Universitas
Islam di Moskow, dan mengajarkan tentang apa itu agama Islam, termasuk
kepada para politisi senior negeri itu, di antaranya adalah Vladimar
Putin, Perdana Menteri Rusia sekarang. (Sumber: Republika)