Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah, “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah Shalatnya. Seandainya (shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses, dan seandainya (shalatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (mempunyai) shalat sunnah yang bisa menyempurnakan shalat fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian” (HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasai, Ibn Majah & Imam Ahmad)
Allah berfirman: Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut 29: 45)
Allah berfirman: Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan Sabar dan (mengerjakan) Shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang “khusyuk”. (QS. Al-Baqarah 2: 45)
Allah berfirman: Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut 29: 45)
Allah berfirman: Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan Sabar dan (mengerjakan) Shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang “khusyuk”. (QS. Al-Baqarah 2: 45)