PERANG PEMIKIRAN : BEREBUT PERHATIAN UMAT

PERANG PEMIKIRAN : BEREBUT PERHATIAN UMAT
Sebelumnya saya berikan pengantar dari wikipedia tentang apa arti liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi , pandangan filsafat , dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu

Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Liberalisme

liberalisme pemikiran dan budaya (adat istiadat), dengan menyingkirkan pandangan agama dan negara

Indonesia merupakan negara muslim terbesar didunia serta terkenal memiliki adat ketimuran; kini menjadi target bancakan pemikiran kaum liberal

bagaimana caranya atau apapun caranya agar indonesia sesekuler ataupun seliberal mungkin, seperti kiblat kaum liberal yaitu seperti negara negara barat

bungkus menarik bernama 'kemajuan' | kalau tidak liberal dan sekuler maka tidak bisa disebut maju, orang yang maju haruslah berpikir liberal

sekolah dimadrasah itu kuno, pakai jilbab syar'i itu arab, shalat itu tak perlu; cukup dengan mengingatNYA saja sudah cukup, orang tua adalah sama dengan manusia lain yang bisa kita lawan pemikirannya, hubungan sejenis itu biasa, pacaran sampai hamil adalah hal biasa apalagi cuma ciuman, dan bla bla pemikiran ‪#‎ngehek‬ lain ala kaum liberal

apakah anda ingat tentang kelakuan teladan yang diberikan oleh seorang sitok srengenge, seniman petolan kaum liberal yang bermakas di salihara

demi kata seni dan kebebasan; sitok telah berikan keteladanan edannya dengan mengatakan pemerkosaan itu bagian atau hal lumrah dalam berkesenian asal suka sama suka

itu bukti keteladanan yang harus dicontoh bagi yang ingin menjalani hidup ala kaum liberal; go to hell adat istiadat ketimuran, ‪#‎prett‬ lah hidup bermasyarakat yang mengedepankan norma norma agama

ini seni dan ini sebuah kebebasan berekspresi | itu hal yang selalu di agung agungkan kaum liberal

dan belum lama ini muncul pula nama toge aprilianto pengarang buku yang mengajarkan ajakan untuk berzina

orang orang seperti sitok ataupun toge adalah sebuah fenomena nyata yang kini banyak ditemui di indonesia; orang orang yang semau enak udel nya bicara dan bertindak karena siapa yang boleh melarang, toh ini negara bebas sebebas pemikiran liberal milik mereka

saya pernah berbincang dengan seorang sopir taxi tentang fenomena ini, kebetulan di dalam taxi nya ada koran yang memberitakan tentang kasus sitok

saya bertanya kepada sang sopir taxi; bagaimana tanggapan atas berita itu (kasus sitok)

sang sopir taxi pun menjawab; ..."orang itu (sitok) pasti tidak punya Allah, kalau dia mengakui adanya Allah sebagai Tuhan nya, pasti akan berpikir sejuta kali bertindak dan lalu berkata seperti itu, apa dia (sitok) tak punya anak wanita, saudara wanita, ataupun istrinya, bagaimana rasanya anak atau saudaranya diperlakukan seperti yang dia (sitok) lakukan

apakah dia akan bangga dan tersenyum itu adalah tindakan lumrah biasa saja toh suka sama suka

ataukah dia akan marah, melawan dan tidak terima karena anaknya atau istrinya dijadikan korban pemerkosaan mengatasnamakan seni"..

sang sopir taxi pun menambahkan, "kalau dia punya Allah sebagai Tuhan nya atau AGAMA; harusnya dia berpikir dia (sitok) pasti mati, nah mati nya bawa apa ketika menghadap Allah; apakah bawa kebanggaan sebagai seorang seniman yang telah memperkosa,

hidup didunia hanya sementara, dan apapun yang kita lakukan pasti ada pertanggungjawabannya

didunia mungkin dia (sitok) bisa senyum bangga bisa melewati pengadilan manusia TETAPI apakah nanti di akhirat bisa bahkan mampu tersenyum pada pengadilan Allah"

saya yang mendengar ucapan sang sopir taxi mungkin hanya bisa berpikir, bukan hanya si abang sopir saja yang pasti berpikiran seperti itu; kita juga mungkin akan berpikir sama seperti itu

manusia dan segala tindak tanduk serta pemikirannya didunia; semua walaupun sebesar biji zarrah pun akan di hisab dan dimintakan pertanggungjawabannya

alhamdulillah kalau bangga dengan perbuatan yang baik dimata Allah karena akan dihitung pahala

bagaimana dengan keburukan dan kedzaliman tindakan dan pemikiran yang kita lakukan, apakah kita masih mau tersenyum dan bangga ketika itu menjadi penambah berat beban dosa penghitungan pada diri kita nantinya

manusia itu hidup cuma sekali dan sementara, apa yang akan kita pilih?, apakah mencari amal kebajikan, ataukah menjadi bangga pengumpul dosa

karena semua apapun yang kira lakukan dan berikan didunia itu pasti ada perhitungannya di akhirat kelak

menjadi manusia yang baik saja itu sudah sulit

lalu apakah kita lantas dengan bangga menjadi manusia yang digdaya akan pemikiran melawan hukum agama

menjadi manusia yang berpikir liberal itu memang mudah, semudah kita mempermainkan kepastian yang ditujukkan oleh Allah dalam Al Qur'an

dan semudah pula Allah akan mensejajarkan apa kita nantinya di akhirat

apakah bersama barisan yang di cintai Allah dan Rasulullah SAW,

ataukah bersama dengan barisan pengingkar dan kaum murtad yang dibenci Allah dan Rosul nya

manusia memang diberikan oleh Allah Rabb semesta alam dengan akal untuk digunakan berpikir

tapi apakah lantas apa yang diberikan oleh Allah tersebut kira gunakan untuk mengingkari dan melawan kebenaran yang sudah pasti nilai nya dalam Al Qur'an

memiliki pemikiran dan pandangan yang berbeda itu adalah hal biasa (diluar masalah agama)

tapi kalau berpikir dan berbicara tentang agama, itu sudah jelas aturan dan sistemnya

tidak ada yang boleh mencampur adukan seenak udelnya saja.

kalau mau rusak ya rusak lah sendirian, tapi jangan bawa bawa umat ikut juga kedalalam kerusakan yang diciptakan

namanya juga paham; paham liberalisme

tentu pasti bersifat menawarkan dan mengajak

tinggal umat mau memilih nya bagaimana

kembali kepada Al Qur'an nur karim

atau pada kitab kitab orientalis kebebasan kebablasan

“…Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS Al-Baqarah/2: 217)

@bang_dw