Keluarnya Dajjal
Sebagai Tanda Hari Kiamat
Assalamualaikum warohmatulahi
wabarokatuh, wahai saudara saudariku sobat asa Blog yang kucintai karena Allah
SWT.
Saat ini asa blog sedang ingin membagikan
beberapa tread tentang islami yang niatnya Insyaallah agar kita bisa bersama
sama dapat mempelajari islam , satu satunya agama yang diridhoi Allah SWT ,
yang insyaallah ini dapat menjadi bekal diakhirat kelak karena “
Jika manusia telah meninggal maka
putuslah amalnya kecuali tiga macam:
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
terlebih dahulu asa Blog ingin
mengingatkan kepada sobat asa Blog yang kucintai karena Allah bahwa janganlah
kita bertikai hanya karena sunah atau yang sesungguhnya tidak diwajibkan ,
justru pertikaian sangat dimurkai Allah subhanawataala , yang diperlukan adalah
niat ibadah karena Allah SWT yang maha HAQ.
Hmmz,di tread ini asa blog akan membahas
mengenai Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat,
Nah,apakah sobat asa Blog yang kucintai
karena Allah tertarik dengan judul Keluarnya Dajjal
Sebagai Tanda Hari Kiamat ini,
Nah,banyak sekali sumber sumber
yang membahas mengenai Keluarnya Dajjal Sebagai
Tanda Hari Kiamat,dan kebanyakan berbeda isinya,
Asa Blog sendiri akan mencoba
mengulas dari sudut pandang asa dan beberapa sumber yang insayaallah dapat
mendapatkan pandangan yang Objektif.
lebih jelasnya silahkan sobat asa Blog
baca perincian tread Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda
Hari Kiamat ini ya,semoga
bermanfaat.!
Jazzakallahu khair
Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan
muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata.
Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada
hari akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak
ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jibril
‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا
بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ
“Kabarkanlah
kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya
tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan
muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang
disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril:
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ
رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ
فِي الْبُنْيَانِ
“(Jibril)
berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak
perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan
telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR.
Muslim no. 1)
Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam
hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا
وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ.
قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ
الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ
عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ
خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ
وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah
berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami
menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata:
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.”
Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari
barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf
(dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang
terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke
tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di
atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan
pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu:
1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan
dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah
keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam
kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di
antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah
manusia yang paling besar penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang
laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.”
(Syarah Lum’atul I’tiqad)
Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi
telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ
فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي
أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ
نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ
لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan
manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan
hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya.
Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang
Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan
sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada
kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ
نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ
وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ
كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
“Maukah
aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para
nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga
dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku
peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan
kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ
الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak
ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu
matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian.
Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Bisa
dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim
2934/105)
Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian
tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah,
datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat
telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya
kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak
bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam
seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin
maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi
yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan
yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan
kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga
terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum
muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang.
Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa
ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa
pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada
mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa
melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya
hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang.
(Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau
warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar
sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa)
Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari
tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama
mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah
pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan
berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama
Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib
memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah
bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah
mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka
menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau
ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di
antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung
dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan
Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian
pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah.
Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan
untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi
datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah
untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik
ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah
kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin
berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’
Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan
memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka
adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang
tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian)
selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan
ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan
telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan:
‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal
itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR.
Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ. قَالَتْ
أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ قَلِيْلٌ
“Sungguh
manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata:
“Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka
sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik
yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan,
memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah
Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga
hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga
menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan
tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah
radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha.
Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah
bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
“Dia
keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada
satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami
menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا
فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ
حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ
عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ
مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً
بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ
فَاثْبُتُوا
“Selain
Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku
masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia
keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya
sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang
pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip
dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya
bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak,
berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR.
Muslim no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di
dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai
manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah
menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada
Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ
مِنْ الدَّجَّالِ
“Tidak
ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal
(dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim
no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi
dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ
وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ
صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ
رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
“Tidak
ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan
Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang
menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang
tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan
sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai)
Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat
kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina
(Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid
Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu
disebutkan:
قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ:
أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ
أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ
“…Kami
berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah
berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan,
kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian
sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa
Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي فَيَمْكُثُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا
فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ
فَيُهْلِكُهُ
“Dajjal
keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa
‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
“Dajjal
dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu
negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR.
Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي
الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ
فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
“Ketika
musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa
‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air.
Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah
membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada
mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui
dan imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah
Dajjal dan menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin
Dikutip dari www.asysyariah.com Penulis : Al-Ustadz Abu
Abdillah Abdurrahman Mubarak, Judul: Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat
Sumber lain : quran dan sunah
Nah,itulah yang bisa ASA BLOG
sajikan untuk saudara saudariku yang kucintai karena Allah taala mengenai Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat , semoga
kita dapat memetik hikmah dan pelajaran dari informasi yang asa blog post kan
kali ini.amin
jika sobat asa blog memiliki
pendapat lain mengenai Keluarnya Dajjal Sebagai
Tanda Hari Kiamat atau memiliki kritik dan saran tentang asa blog
ini,silahkan di share di posting komentar,jika tidak bisa silahkan posting di
sebelah kanan page ini (karikatur putih bertuliskan minum kopi gan(…) di home
page asaarham.blogspot.com ) atau dapat
pula menghubungi asa blog lewat facebook
asa tutup wassalamualaikum
warohmatullahiwabarokatu.
Jazzakallahu khair