Bissmilahirohmanirrohim.
Assalamualaikum warohmatulahi wabarokatuh,
salam ukhuwah saudara saudariku sobat asa Blog yang kucintai karena Allah SWT.
Saat ini asa blog sedang ingin membagikan beberapa tread
islami yang niatnya Insyaallah agar kita bisa bersama sama dapat mempelajari
islam,satu satunya agama yang diridhoi Allah SWT ,yang insyaallah ini dapat
menjadi bekal diakhirat kelak karena “
Jika manusia telah meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga
macam:
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
Nah,apakah sobat asa Blog yang kucintai karena Allah
tertarik dengan judul JAHAT DALAM
BERTETANGGA|dosa yang dilalaikan ,
Nah,banyak sekali sumber sumber yang
membahas mengenai JAHAT
DALAM BERTETANGGA|dosa yang dilalaikan ,dan kebanyakan berbeda
isinya,
Asa Blog sendiri akan mencoba mengulas dari sudut
pandang asa dan beberapa sumber yang insayaallah dapat mendapatkan pandangan
yang Objektif.
lebih jelasnya silahkan sobat asa Blog baca perincian tread JAHAT
DALAM BERTETANGGA|dosa yang dilalaikan
ini ya,semoga bermanfaat.
JAHAT DALAM BERTETANGGA
Allah
Tabaroka wata’ala berfirman :
“Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada orang tuamu, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
teman sejawat, ibnu sabil dan hamba shayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (An Nisa’ : 36)
Karena
besarnya hak tetangga, maka menyakiti tetangga hukumnya haram. Dalam hadits
yang diriwayatkan Abu Syuraih Radhiallahu'anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Demi
Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.”
Beliau ditanya : Siapa Wahai Rasulullah ?“ beliau Shallallahu'alaihi wasallam
menjawab : “Yaitu yang tetangganya tidak aman dari gangguannya” (HR Al Bukhari,
Fathul Bari : 10/443)
Sebagai
petunjuk Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menjadikan pujian atau hinaan
tetangga sebagai ukuran kebaikan dan keburukan seseorang. Ibnu Mas’ud
Radhiallahu’anhu meriwayatkan:
“Seorang
laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam : “Wahai Rasulullah,
bagaimana untuk mengetahui jika aku ini seseorang yang baik atau jahat? “ Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Jika
engkau mendengar tetangga-tetanggamu mengatakan engkau baik, berarti engkau
baik, dan jika engkau mendengar mereka mengatakan engkau jahat maka berarti
engkau jahat” (HR Ahmad : 1/402, Dalam Shahihul Jami : 623)
Gangguan
kepada tetangga bentuknya bermacam-macam. Di antaranya melarangnya memasang
tiang pada dinding milik bersama, meninggikan bangunan tanpa izin hingga
menghalangi sinar matahari atau menutup ventilasi udara rumah tetangga, membuka
jendela rumah untuk melongok kerumah tetangga sehingga melihat aurat mereka,
mengganggu dengan suara gaduh seperti ketok-ketok atau teriak-teriak pada waktu
tidur dan istirahat, memukul anak tetangga, membuang sampah di depan pintu
rumahnya dan sebagainya.
Syariat
Islam benar-benar memuliakan kedudukan tetangga. Sehingga orang yang melakukan
pelanggaran hak dan kejahatan kepada tetangga dihukum secara berlipat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Seorang
laki-laki berzina dengan sepuluh wanita lebih ringan daripada berzina dengan
istri seorang tetangganya, seorang laki-laki mencuri dari sepuluh rumah lebih
ringan baginya daripada mencuri dari rumah tetangganya” (HR Al Bukhari, Al
Adabul Mufrad: no : 103, As sisilah Shahihah: 65)
betapapun
berat ancamannya, tapi banyak orang tetap tak peduli. Sebagian penghianat malah
ada yang mengambil kesempatan perginya tetangga pada malam hari, misalnya pada
saat ia mendapat giliran tugas malam. Penghianat itu lalu masuk mengendap rumah
tetangganya untuk melakukan perbuatan terkutuk. Celakalah orang semacam itu,
dan kelak baginya azab yang pedih di neraka.
------------------------
Oleh : muhamad shalih al munajid (dengan perubahan tanpa merubah
makna)
◊=◊Demi masa. Sesungguhnya manusia kerugian, Kecuali,
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasihati dalam
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-Ashr : 1-3) ◊=◊
Note
: penulis belum tentu lebih pintar dari anta/i sekalian dibidang ilmu
keagamaan,namun alangkah lebih baik dan mulianya jika kita saling berbagi dan
saling mengingatkan dalam kebaikan
Diperbolehkan
mengopy sebagian atau keseluruhan artikel diatas dengan syarat terlebih dahulu 1.) memasukkan
asaarham.blogspot.com kedalam blog yang anda ikuti. 2.) memasukkan <a
href="http://asaarham.blogspot.com/">free backlink</a> ke
gadget html anda serta 3.) menerbitkan asaarham.blogspot.com
dan sumber tertera diatas sebagai sumber artikel.
Jika
tidak, blogger akan mendeteksi anda sebagai spam blog dan dapat menghapus blog
anda beserta kontennya.terima kasih
wassalamualaikum
warohmatullahiwabarokatu