Ternyata
tidak hanya manusia saja yang dapat masuk syurga. Tetapi hewan seperti
unta, anjing, dan keledai pun dapat masuk syurga. Berikut ini 10 hewan
yang masuk syurga:
1.Untanya Nabi Muhammad Saw
Ketika
itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah
peperangan. Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu
tersebut berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta
tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku
telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku
berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku."
Mendengar pengaduan sang unta,
Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta
tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut
kepada beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama
Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun
untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena tangannya
hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata
bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi
inilah yang telah memberikan pengakuan palsu karena mereka telah
dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi."
2.Kambing Gibasnya Nabi Ismail
Nabi Ibrahim yang dikatakan memiliki
kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka
menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat kepatuhan Ibrahim, maka
Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menggantikan posisi Ismail
dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja, ternyata yang
putus kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan Ismailpun
diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah
menjadi syari’at ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk
melaksanakan ibadah qurban.
3.Sapinya Nabi Musa
..Tatkala
Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia
ditertawakan dan diejek krn akal mereka tidak dapat menerima bhw hal yg
sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali
menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd Musa yg
kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar utk diterima oleh akal
manusia berbanding mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa pembunuhan
pewaris itu.
Berkata mereka kpd Musa secara
mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau bermaksud
hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan org? Akan tetapi kalau
memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kpd
Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus kami sembelih? Dan apakah
sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih
sapi yg harus kami sembelih?"
Musa menjawab: "Menurut petunjuk
Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua,
belum pernah dipakai utk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak
cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian dikirimkanlah org ke
pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yg dimaksudkan itu yg
akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg memiliki sapi itu
sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi
satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorg
fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat mendekati waktu
wafatnya, berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi putera
tunggalnya yg tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain
seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah sapi si
anak yatim itu dgn harga yg berlipat ganda krn memenuhi syarat dan
sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah disembelih sapi yg
dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu
dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika bangunlah ia hidup kembali
dgn izin Allah, menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya
bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yg
kesekian kalinya diperlihatkan kpd Bani Israil yg keras kepala dan keras
hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan
membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yg
masih melekat pada dada dan hati mereka.
4. Semutnya Nabi Sulaiman
..
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung,
lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila
mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman
dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku
kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku
dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan
amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah
suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut!
Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu
tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi
semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap
satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun,
didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan
pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya
aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah
kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun
berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan
lupa kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai
bekal tahun berikutnya.”...
5. Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman
Pada
suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh
pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang,
termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat
burung hud-hud. Karena ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau
berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan
menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian, burung hud-hud datang
menghadap Nabi Sulaiman. Burung hud-hud menjelaskan perihal
keterlambatannya karena mencari berita tentang adanya seorang wanita
yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh burung
hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang
dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi
Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat
22-23.
Kisah tersebut menggambarkan
burung hud-hud (sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan dan
kecemerlangan berpikir sehingga pengembaraannya dalam mencari makanan
(nafkah) tidak semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran
agama. Burung hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan
mencari berita dan kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk
menyampaikan risalah Islam kepada mereka. Melalui presentasi burung
hud-hud yang gemilang serta keberanian dalam mengemukakan uzur
(keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat mengajak kaum Saba untuk
mentauhidkan Allah.
6. Ikan Yang Memakan Nabi Yunus
...Kemudian
Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika
mereka berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir
tenggelam, dimana mereka harus mengambil salah satu keputusan antara
mereka tetap berada di kapal semuanya dengan resiko mengalami
kebinasaan; atau membuang sebagian dari mereka agar kapal itu menjadi
ringan dan menyelamatkan sisanya. Akhirnya mereka memilih jalan yang
terakhir setelah menemui kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka
melakukan pengundian dan sejumlah penumpang terkena undian tersebut
termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“… kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah
untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari
orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Kemudian mereka pun
melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar menelannya, akan tetapi
tidak sampai mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di
dalam perut ikan, maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia
berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”
(Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu
supaya memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut
ikan tersebut bagaikan anak burung yang baru keluar dari telur (baru
menetas) karena saking lemahnya. Kemudian Allah Ta’ala mengasihinya dan
menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu baginya, dimana pohon itu
meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan
Nabi Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan menyeru
mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi seruannya sebanyak seratus ribu
orang atau lebih, dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan
kepada mereka keni’matan hidup sehingga batas waktu tertentu..
7.Untanya Nabi Saleh
Mereka
menambah lagi, “Coba kamu keluarkan seekor unta dari batu besar itu,”
kata mereka sambil menunjuk ke arah sebuah batu besar sambil tersenyum
sinis. Mereka juga telah menerangkan sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak mampu memenuhi
permintaan mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
“Baiklah, sekiranya aku dapat
memenuhi permintaan kamu itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah dan
menerima ajaranku? Adakah kamu akan mengaku bahawa aku adalah utusan
Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah satu persetujuan
dimeterai, maka Nabi Saleh telah menunaikan solat. Baginda memohon
kepada Allah agar mengkabulkan permintaannya seperti yang dituntut oleh
kaum Tsamud. Baginda juga berdoa semoga kaum itu akan kembali ke jalan
yang benar selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan
sekelip mata sahaja Allah telah mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar
tadi telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah seekor unta betina yang
besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum
Tsamud yang melihat kejadian itu. Sebahagian daripada mereka mula
mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah seorang daripada mereka ialah
seorang pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda bin Amru. Akan tetapi,
sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka tetap degil dan
sombong.
8. Anak Sapinya Nabi Ibrahim
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad)
cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama".
Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak
dikenal." Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian
dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka.
Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau
makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata:
"Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya
dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat:
24-30)
9.Khimarnya Nabi Uzair
..Uzair
bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya
mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di
sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali
dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa
yang dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia
masih tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku
tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib. Malaikat
yang diutus oleh Allah s.w.t membangunkannya dan bertanya: "Berapa lama
kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya kepadanya:
"Berapa jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya tinggal di sini sehari
atau setengah hari." Malaikat yang mulia itu berkata kepadanya:
"Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. " Engkau
tidur selama seratus tahun. Allah s.w.t mematikanmu lalu menghidupkanmu
agar engkau mengetahui jawapan dari pertanyaanmu ketika engkau merasa
heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati. Uzair
merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada
dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata
sambil menunjuk makanan Uzair: "Lihatlah kepada makanan dan minumanmu
yang belum berubah."
Uzair melihat buah tin itu lalu
ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan
rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana
mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di
situ ia memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya roti yang kering,
dan ia mendapatinya seperti semula di mana minuman anggur itu masih
layak untuk diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di mana
kerasnya dan keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan
perasan anggur. Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana
mungkin seratus tahun terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti
semula dan tidak berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair
masih belum percaya atas apa yang dikatakannya. kerana itu, malaikat
menunjuk keldainya sambil berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu
(yang telah menjadi tulang- belulang)."
Uzair pun melihat ke keldainya
tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang keldainya.
Malaikat berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin melihat bagaimana
Allah s.w.t membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang
di situ terletak keledaimu." Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang
keldai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga
ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah
tulang-tulang. Malaikat memerintahkan otot-otot saraf daging untuk
bersatu sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara
itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang
dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali
seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan agar
roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun bangkit dan berdiri. Ia
mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda
kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana
mukjizat Allah s.w.t yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati
setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat
mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahawa
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi
keldainya menuju desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk menjadikan Uzair
sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang
hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat.
Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat
perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan
sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak
seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak
mengenali mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat
puluh tahun dan kembali kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun.
Tetapi desanya sudah menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah
telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru
menghiasi tempat itu.
10.Anjingya Ashabul Kahfi
anjing
tersebut berwarna kuning, di surga bentuknya berubah menjadi kambing
gibas, ia bernama Qithmir, ada yang mengatakan bernama Tawarum dan ada
yang mengatakan bernama Huban.