Imam Feisal Keliling AS Promosikan Masjid dekat Ground Zero

Imam dibalik proyek kontroversial, pusat Islami Cordoba Initiative akan memulai tur ceramah nasional tepat di awal tahun 2011. Agenda utama sang imam, Feisal Abdul Rauf, mempromosikan proyek sekaligus menyemangati dialog antarkeyakinan di kalangan warga Amerika, demikian ujar jurubicara lembaga yang menggagas proyek konstruksi masjid, Leyla Turkkan.

Abdul Rauf selama ini menjadi tokoh pusat dalam polemik nasional terkait proposal pendirian gedung bertingkat sebagi pusat komunitas Islam. Gedung itu nanti hanya berjarak dua blok dari bekas lokasi menara kembar WTC yang ditabrak pesawat dalam tragedi 11 September 2001 silam.Ceramah pertama akan dimulai pada 15 Januari nanti di Detroit. "Ia akan melanjutkan tur itu sepanjang tahun di 12 segmen pemerisa yang berbeda," lanjut si juru bicara kepada CNN akhir pekan lalu.

"Ini bukan tur penggalangan dana. Ia akan melanjutkan upayanya mewujudkan dialog antaragama dan mayoritas acara akan tertutup untuk publik," ungkap Leyla. Ia juga menambahkan bahwa acara akan dihadiri hanya oleh undangan sebagai bagian tindakan pengamanan.

Awal bulan ini, Abdul Rauf mengumumkan gerakan lintas iman untuk mempromosikan diskusi di kalangan Muslim, Yahudi, Kristiani dan semua pemeluk keyakinan lain. Sebelumnya ia sempat berkomentar Cordoba bertujuan mengambil alih diskursus agama dan kebudayaan dari tangan para ekstrimis penjuru dunia yang memanfaatkan keduanya untuk kebencian dan kekerasan.. Abdul Rauf terlibat dalam isu kontroversi itu setelah ia bergerak atas nama prposal pusat komunitas Islami setinggi 13 lantai yang akan dibangun di Park, 51, Manhattan, New York. Proposal itu awalnya ialah inisiatif pengembang dan investor kelahiran AS, Sharif El-Gamal, yang mengepalai perusahaan real estate Soho Properties.

Ia dan Abdul Rauf kemudian berkolaborasi pada konsep pusat komunitas. Rauf menamai proyek itu dengan Cordoba House, sementara El Gamal kerap menyebutknya Park 51, dua nama yang mengacu pada proyek yang sama. Abdul Rauf menginginkan gerakannya mampu membangkitkan lagi kepercayaan antar pemeluk iman sekaligus menangkis komentar pendapat anggota kongres dan sejumlah pembawa acara talk show yang sering mengaitkan terorisme Muslim dengan ajaran Islam.


(Sumber: Republika/CNN)