Inilah Penyebab Orang Malas Berjama'ah di Masjid

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioUi0DxlesNSfkakc2rA7T9zhS2MbJnswuvne5WmksqqGnHp_nW4OW2BLejiamokXrnkJ7iO0L32BM5Vw0kLYDQmPFzrwGIznfhUYVvrCxm_BrHFU7VrkRQh0vLvWkwKN9hBKNe6_F9pU/s400/No+1+Jamaah+di+Masjid+e+Abu+Bakar.JPG
Di lingkingan kita, banyak sekali bertebaran masjid. Dalam satu desa saja biasanya ada beberapa masjid dan lebih dari 10 mushola. Namun ketika panggilan sholat dikumandangkan, hanya beberapa gelintir orang saja yang datang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin saja hal ini terjadi karena faktor individu, yang malas melangkahkan kaki ke masjid. Atau bisa juga disebabkan oleh faktor budaya. Di Indonesia, sholat jama'ah memang belum begitu membudaya. Orang lebih suka sholat dirumah ketimbang di masjid. 

Selain itu, ada juga faktor yang disebabkan oleh kondisi masjid itu sendiri. Yang membuat paja jama'ah malas pergi ke masjid. Berikut ini BloggerMu kutipkan pendapat Muhammad Nur yang ditulis di Kompasiana berkaitan dengan masalah tersebut:

1. Mesjid tidak terpelihara dengan baik, sering di gunakan oleh anak-anak untuk tidur di waktu malam, tanpa memperhatikan kebersihan mesjid, menebar bau-bauan tak sedap ditambah lagi karpet Mesjid yang seumur dengan usia Mesjid itu tak pernah di jemur apalagi diganti, sehingga ummat yang melakukan Ibdah pastilah merasa tak nyaman mencium bau-bauan, serta rasa gatal dari kuman yang ada karpet.

2. Petugas yang membawakan Azhan mengingatkan orang-orang disetiap waktu Sholat orang yang sudah uzur alias sudah manula, sehingga suara azan yang seharusnya lantang dan merdu nayris tak terdengar dan terbata-bata, ditambah lagi dengan Mike ( Pembesar suara ) yang storing melulu membuat kuping ngek mendengarnya.

3. Imam yang memimpin Shalat berjamaah menggunakan ayat-ayat yang panjang , sehingga jamaah merasa tertekan dalam kondisi dan situasi ruangan yang sumpek.

4. Khatib pada saat memberikan ceramah, kebanyakan bercerita tentang neraka dan siksaan di akhirat seperti menakut-nakuti dan mengintimidasi para jamaah, dalam suasana ruangan yang sumpek dan suara maik yang sering mendengung, mereka memang berasa dalam neraka.

5. Pada setiap sebelum atau sesudah sholat biasanya Panitia Mesjid akan mengumumkan jumlah saldo sumbangan dari jamaah yang terkumpul dengan angka-angka yang fantastik, tapi pemeliharaan Mesjid tidak dilakukan dengan baik.

6. Bagi Ummat yang dasar dan pemahaman agamanya masih dangkal, di cecoki dengan janji-janji surga melulu tanpa memberi perenungan lebih mendalam tentang Al Quran dan hadist, akan membuat mereka semakin bosan dalam ruangan yang lembab, karena mereka tak mau mengetahui sesungguhnya mendengarkan Dakwa itu adalah mendapatkan pahala.

Tapi coba katakan kepada mereka bahwa setiap Shalat berjamaah akan ada pembagian sembako, berduyun-duyun mereka akan membanjiri Mesjid hingga penuh sesak. Disinilah para Mubaliq kita di Uji untuk memberikan pencerahan dan perbaikan Iman kepada para Jamaah.

(Sumber : kompasiana)