Sebuah kota kecil di Turki, Demre, tiap bulan Desember selalu
sumringah. Di sinilah, di kota yang penduduknya mayoritas beragama
Islam, tokoh natal Santa Klaus berasal.
Loh? Bukannya Santa Klaus dari
Kutub Utara? Berperut gendut, berbaju tebal warna merah, janggut putih
menjuntai, dan mengendarai rusa kutub? Ternyata tidak. Bukti arkeologis
menyatakan Santa Klaus berasal dari Demre, Turki, dan ia sama sekali
tidak gemuk.
Legenda Santa Klaus atau
Nicholas dipercaya para ahli sejarah sudah ada sejak tahun 343 masehi.
Pada tahun ini tokoh Nicholas meninggal di Demre, yang dulunya bernama
Kota Myra. Penduduk Myra saat itu berbahasa Yunani kuno. Ia terkenal
dengan nama Nicholas dari Myra. Sosoknya masih bisa terlihat di beberapa
pahatan di situs-situs di Demre.
"Santa Klaus alias Nicholas itu
beneran! Dia hidup dan mati di sini. Dia menyebarkan agama Kristen,"
kata arkeolog Turki, Nevzat Cevic, yang meneliti peradaban kuno Kristen.
Namun penggambarannya berbeda
180 derajat. Nicholas dari Myra adalah pria berbadan tegap, dengan baju
rompi, celana kain yang digulung hingga ke lutut. Ia pendeta Kristen
yang menghancurkan kuil-kuil pagan dan membangun gereja di atasnya.
Lalu darimana legenda Santa
Klaus yang populer sekarang? Menurut Cevik, secara bertahap sosok
Nicholas diadaptasi dan dicampurkan dari legenda negara-negara
Skandinavia. Dari sini, tokoh Nicholas dipoles lagi oleh penulis fiksi
asal AS abad ke-19.
"Santa Klaus yang sekarang itu ciptaan Amerika kok," kata Wali Kota Demre, Suleyman Topcu.
Dan bagi warga Demre, Nicholas
adalah rezeki. Nyaris seluruh warga memanfaatkan tokoh Nicholas untuk
didagangkan. Mulai dari gambar, gelas, hingga patung.
Saban bulan Desember, Kota Demre
berubah menjadi gemuk. Ratusan ribu turis mengalir ke sini. Ingin
berziarah ke gereja maupun makam asli Nicholas.
Padahal warga Demre mayoritas
memeluk agama Islam. Di Demre, saban waktu shalat, suara azan bergema di
mana-mana, dari menara masjid yang sangat banyak.
"Lucunya, tidak ada yang
merayakan natal di sini," kata Baris Yuksel, seorang warga Demre. Yuksel
sedianya petani dan pedagang tomat. Ia mengekspor tomat dari sejumlah
rumah kaca di Demre.
Tapi beberapa tahun terakhir, ia
banting setir. Bisnis tomatnya tak lagi prioritas. Yuksel memilih
bisnis cinderamata Nicholas. "Kami suka Nicholas. Setelah sekian lama,
kami bisa meraup uang berkat dia," kata Yuksel. (Sumber: Republika)