✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
✿.❀¸.•❤•.❀ •.❀❀.❀.•❤•✿ ✿¸.•❤.
Tidak terasa ramadhan tahun ini telah berlalu, dan kita pun telah melaluinya dengan rangkain rentetan ibadah .Ada perasaaan dan harapan dengan penuh kegembiraan yang tak terhingga ketika rasa senang yang terpatri dalam dada, karena usai ramadhan kita dikembalikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada jati diri yang bersih terlepas dari noda dosa-dosa, sebagaimana saat kita dilahirkan dari rahim ibu menjadi fitrah kembali.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR.Bukhari).
Demikian juga ada rasa senang dan gembira sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat Allah Subhanhu wa Ta’ala, dapat meraih kemenangan di hari fitri karena telah menunaikan ibadah shaum ramadhan sebulan penuh dan menunaikan amalan-amalan sebagai jaminan untuk mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat dan ampunan-Nya. InsyahAllah kitapun menggapai derajat mulia mendapatkan gelar taqwa yang merupakan hakikat shaum ramadhan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shaum/berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah : 183).
“Hai manusia, sembahlah Rabb-Mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 21)
Dalam Al-Quran taqwa sangat mempunyai makna agung dan mendalam, terutama dalam memahami peraturan dan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala serta larangan-larangan-Nya, sehingga dapat mempengaruhi jalan kehidupan manusia sehari-hari. Dengan shaum ramadhan kita menggapai derajat taqwa,
Di bulan syawal yang penuh semangat kemenangan,kita kembali dihadapkan dengan beragam kesibukan dan berbagai macam aktifitas kehidupan.Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa shaum pada bulan ramadhan disamping sarat keistimewaan dan keutamaan, juga adalah merupakan sarana pendidikan untuk pembinaan akhlaq. Shaum mendidik kita mengendalikan diri untuk memiliki akhlaq yang mulia dan terpuji, sabar, jujur,disiplin serta tegar terhadap segala ujian dan cobaan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka” (HR Bukhari dan Abu Dawud).
Melalui shaum ramadhan sebulan penuh kita menahan dan mengendalikan hawa nafsu dari segala yang membatalkan shaum, dimana menjaga diri untuk tidak makan minum sampai waktu berbuka tiba, melatih diri disiplin untuk taat mematuhi perintah dan menyempurnakan ibadah kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala dalam keadaan lapar,menjaga lisan,dan bersikap jujur.
Tentunya semua rangkaian selama shaum ramadhan menjadi pelajaran dan renungan, sehingga dampak yang terjadi adalah adanya perubahan kualitas akhlaq kearah yang lebih baik. Makna yang tersirat dari shaum ramadhan adalah juga mengenal eksistensi diri manusia, baik untuk memelihara kesadaran diri sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun selalu mengedepankan kepekaan sosial terhadap sesama manusia.
Seiring berjalannya waktu dalam perjalanan hidup, terkadang manusia melakukan tindakan yang tidak terkendali, karena tuntutan hawa nafsu dan mengabaikan nilai-nilai kebenaran, dengan usai shaum ramadhan tentunya menuntun kita tetap istiqamah patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Selepas shaum ramadhan yang kita laksanakan, seyogiyanya lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya, dan akan menambah kesempurnaan ketaqwaan kita,tentunya tetap istiqamah dengan semangat mempertahankan dan memperbanyak amalan-amalan secara kontinyu yang di cintai oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Ketahuilah bahwa Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu walaupun sedikit.” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah).
Ketika bulan ramadhan mesjid terisi penuh dengan semangat mendirikan shalat wajib maupun shalat sunnat berjamaah,tentunya ketika bulan ramadhan berlalu kegiatan memakmurkan mesjid tetap konsisten dipertahankan, demikian juga kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita tetap istiqamah dalam melakukan kebaikan , baik anak yatim piatu maupun kaum duafa tetap istiqamah menyantuni mengulurkan bantuan sesuai kemampuan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita semua umatnya, untuk senantiasa Tadarus Al Quran . Tadarus Al Quran sangat giat kita laksanakan di bulan ramadhan tentunnya usai ramadhan berlalu, tadarus Al Quran tetap Istiqamah menyempatkan waktu untuk membacanya,merenungi setiap ayat-ayat yang terkandung dalam wahyu Allah Subhanahu wat Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Quran),maka baginya satu kebaikan,dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf,Lam satu huruf, dan Mim satu huruf,” (H.R. At Tirmidzi)
Shalat sunnat qiyamul lail adalah merupakan amalan yang paling dijaga oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan di saat sakitpun, beliau melakukannya sambil duduk. Di bulan ramadhan kita sangat giat menunaikannya tentunya setelah selesai ramadhan berlalu, shalat sunnat qiyamul lail tetap istiqamah mendirikannya.Karena Shalat sunnat malam merupakan jalan hidup para salafus shalih juga sebagai tanda kemuliaan umat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
‘Dan pada malam,shalat tahajjudlah (qiyamul lail) kamu sebagai ibadah tambahan bagimu,mudah-mudahan Allah menempatkan kamu pada kedudukan yang terpuji,”(Q.S. Al Isra : 79).
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shalih sebelum kalian,jalan untuk mendekatkan pada Rabb kalian,penghapus dosa-dosa,pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi).
Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Mudah-mudahan untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala , Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.
✿MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA✿
http://www.facebook.com/ pages/ MENATA-AKHLAQ-Menuju-Ridha- dan-Cinta-NYA/ 151031278301725?sk=info
✿WANITA SHOLEHAH✿Mutiara Muslimah Sejati✿
http://www.facebook.com/ pages/ WANITA-SHOLEHAHMutiara-Musl imah-Sejati/ 209092795801754?sk=wall
❀Ukhti,Akhi.. Sahabat Ukhuwah fillah ALL ❀❀.
Dalam album ini ada 38 Catatan yang sama. Silakan di Tag/Share….semua untuk Umat dan Syiar Islam, Silakan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain, Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. ❀
❀SaLam Santun Erat SiLaturahmi dan Ukhuwah Fillah✿
✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
✿.❀¸.•❤•.❀ •.❀❀.❀.•❤•✿ ✿¸.•❤.
Tidak terasa ramadhan tahun ini telah berlalu, dan kita pun telah melaluinya dengan rangkain rentetan ibadah .Ada perasaaan dan harapan dengan penuh kegembiraan yang tak terhingga ketika rasa senang yang terpatri dalam dada, karena usai ramadhan kita dikembalikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada jati diri yang bersih terlepas dari noda dosa-dosa, sebagaimana saat kita dilahirkan dari rahim ibu menjadi fitrah kembali.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR.Bukhari).
Demikian juga ada rasa senang dan gembira sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat Allah Subhanhu wa Ta’ala, dapat meraih kemenangan di hari fitri karena telah menunaikan ibadah shaum ramadhan sebulan penuh dan menunaikan amalan-amalan sebagai jaminan untuk mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat dan ampunan-Nya. InsyahAllah kitapun menggapai derajat mulia mendapatkan gelar taqwa yang merupakan hakikat shaum ramadhan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shaum/berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah : 183).
“Hai manusia, sembahlah Rabb-Mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 21)
Dalam Al-Quran taqwa sangat mempunyai makna agung dan mendalam, terutama dalam memahami peraturan dan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala serta larangan-larangan-Nya, sehingga dapat mempengaruhi jalan kehidupan manusia sehari-hari. Dengan shaum ramadhan kita menggapai derajat taqwa,
Di bulan syawal yang penuh semangat kemenangan,kita kembali dihadapkan dengan beragam kesibukan dan berbagai macam aktifitas kehidupan.Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa shaum pada bulan ramadhan disamping sarat keistimewaan dan keutamaan, juga adalah merupakan sarana pendidikan untuk pembinaan akhlaq. Shaum mendidik kita mengendalikan diri untuk memiliki akhlaq yang mulia dan terpuji, sabar, jujur,disiplin serta tegar terhadap segala ujian dan cobaan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka” (HR Bukhari dan Abu Dawud).
Melalui shaum ramadhan sebulan penuh kita menahan dan mengendalikan hawa nafsu dari segala yang membatalkan shaum, dimana menjaga diri untuk tidak makan minum sampai waktu berbuka tiba, melatih diri disiplin untuk taat mematuhi perintah dan menyempurnakan ibadah kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala dalam keadaan lapar,menjaga lisan,dan bersikap jujur.
Tentunya semua rangkaian selama shaum ramadhan menjadi pelajaran dan renungan, sehingga dampak yang terjadi adalah adanya perubahan kualitas akhlaq kearah yang lebih baik. Makna yang tersirat dari shaum ramadhan adalah juga mengenal eksistensi diri manusia, baik untuk memelihara kesadaran diri sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun selalu mengedepankan kepekaan sosial terhadap sesama manusia.
Seiring berjalannya waktu dalam perjalanan hidup, terkadang manusia melakukan tindakan yang tidak terkendali, karena tuntutan hawa nafsu dan mengabaikan nilai-nilai kebenaran, dengan usai shaum ramadhan tentunya menuntun kita tetap istiqamah patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Selepas shaum ramadhan yang kita laksanakan, seyogiyanya lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya, dan akan menambah kesempurnaan ketaqwaan kita,tentunya tetap istiqamah dengan semangat mempertahankan dan memperbanyak amalan-amalan secara kontinyu yang di cintai oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Ketahuilah bahwa Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu walaupun sedikit.” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah).
Ketika bulan ramadhan mesjid terisi penuh dengan semangat mendirikan shalat wajib maupun shalat sunnat berjamaah,tentunya ketika bulan ramadhan berlalu kegiatan memakmurkan mesjid tetap konsisten dipertahankan, demikian juga kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita tetap istiqamah dalam melakukan kebaikan , baik anak yatim piatu maupun kaum duafa tetap istiqamah menyantuni mengulurkan bantuan sesuai kemampuan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita semua umatnya, untuk senantiasa Tadarus Al Quran . Tadarus Al Quran sangat giat kita laksanakan di bulan ramadhan tentunnya usai ramadhan berlalu, tadarus Al Quran tetap Istiqamah menyempatkan waktu untuk membacanya,merenungi setiap ayat-ayat yang terkandung dalam wahyu Allah Subhanahu wat Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Quran),maka baginya satu kebaikan,dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf,Lam satu huruf, dan Mim satu huruf,” (H.R. At Tirmidzi)
Shalat sunnat qiyamul lail adalah merupakan amalan yang paling dijaga oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan di saat sakitpun, beliau melakukannya sambil duduk. Di bulan ramadhan kita sangat giat menunaikannya tentunya setelah selesai ramadhan berlalu, shalat sunnat qiyamul lail tetap istiqamah mendirikannya.Karena Shalat sunnat malam merupakan jalan hidup para salafus shalih juga sebagai tanda kemuliaan umat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
‘Dan pada malam,shalat tahajjudlah (qiyamul lail) kamu sebagai ibadah tambahan bagimu,mudah-mudahan Allah menempatkan kamu pada kedudukan yang terpuji,”(Q.S. Al Isra : 79).
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shalih sebelum kalian,jalan untuk mendekatkan pada Rabb kalian,penghapus dosa-dosa,pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi).
Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Mudah-mudahan untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala , Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.
✿MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA✿
http://www.facebook.com/
✿WANITA SHOLEHAH✿Mutiara Muslimah Sejati✿
http://www.facebook.com/
❀Ukhti,Akhi.. Sahabat Ukhuwah fillah ALL ❀❀.
Dalam album ini ada 38 Catatan yang sama. Silakan di Tag/Share….semua untuk Umat dan Syiar Islam, Silakan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain, Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. ❀
❀SaLam Santun Erat SiLaturahmi dan Ukhuwah Fillah✿