Kepolisian Denmark dan Swedia
menangkap lima orang yang dicurigai merencanakan serangan di Copenhagen,
Denmark. Empat orang ditangkap di Denmark, sedangkan satu lagi
ditangkap di Swedia. Polisi mengatakan, dari tangan para tersangka
ditemukan senapan mesin dan amunisi.
Menurut kantor berita AFP, empat
orang yang ditangkap di Denmark adalah orang Tunisia berusia 44 tahun,
warga Swedia kelahiran Libanon usia 29 tahun, warga Swedia berusia 30
tahun dan pencari suaka Irak berumur 26 tahun.
Kepala Badan Intelijen Denmark,
Jakob Scharf mengungkapkan, orang-orang itu diduga merencanakan untuk
masuk ke dalam ruang redaksi surat khabar Denmark, Jyllands-Posten, yang
lima tahun lalu menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Kata Scharf, mereka
akan merencanakan untuk menembak orang sebanyak mungkin, meniru serangan
di Mumbai, India tahun 2008. Dia juga mengatakan mereka memiliki
hubungan dengan organisasi teroris internasional.
"Ini penilaian kami berdasarkan
penyelidikan dan kerja bersama yang kami lakukan dengan Dinas Keamanan
Swedia. Penilaian kami adalah kelompok ini merupakan kelompok militan
Islam dan mereka memiliki hubungan dengan jaringan teroris
internasional," kata Scharf.
Badan intelijen Denmark
mengungkapkan tiga dari empat orang yang ditangkap di Denmark, datang
dari Swedia Selasa (28/12) malam waktu setempat. Aparat keamanan Denmark
yakin serangan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Menteri kehakiman Denmark menyebut rencana itu mengerikan dan merupakan
rencana serangan teror paling berbahaya di Denmark. Kepala kepolisian
Swedia Anders Danielsson mengatakan aparat keamanan menjalankan tugas
sulit dalam mengumpulkan bukti-bukti dan pada saat yang sama melindungi
warga.
"Dari hasil pengumpulan
intelijen itu, kami menganalisis dan menarik kesimpulan bahwa kelompok
tersebut berencana melakukan aksi teror di Denmark. Itu terjadi beberapa
bulan lalu dan kami berusaha mengumpulkan bukti dan pada saat yang sama
melindungi masyarakat," tutur Danielsson.
Sementara juru bicara dinas
intelijen Swedia SAEP, Katarina Sevcik mengatakan orang kelima ditangkap
di Swedia berkaitan dengan komplotan yang sama. Sevcik mengakui
"penangkapan orang tersebut belum diketahui apakah ada hubungan dengan
peristiwa 11 Desember".
Pada hari itu, seorang pria
meledakkan diri dekat jalan ramai samping pertokoan di pusat kota
Stockholm menewaskan dirinya dalam aksi bom bunuh diri pertama di
Swedia. Insiden tersebut dipicu ulah Jyllands-Posten menerbitkan puluhan
kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad pada tahun 2005, dan memicu
aksi protes dan kekerasan di berbagai kawasan di dunia.
Di Washington, juru bicara
Gedung Putih Nick Shapiro mengatakan: "Kami memuji kerja yang dilakukan
oleh pemerintah Denmark dan Swedia untuk mengganggu plot ini, dan akan
terus berkoordinasi erat dengan mereka dan mitra kami yang lain Eropa
tentang semua hal kontraterorisme yang menjadi perhatian bersama."
Jyllands Posten bahkan berniat
mencetak ulang buku yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad, yang
sempat menimbulkan kontroversi di seluruh dunia pada tahun 2005.
Meskipun dinilai menghina Islam, namun mereka berencana akan
menerbitkannya lagi. (Sumber: hidayatullah)