Tentang Cinta

Cinta adalah misteri terbesar dalam dunia. Sejak ribuan tahun yang lalu, para pujangga berusaha mengungkap cinta dengan syair-syair mereka, ribuan nyanyian tentang cinta telah didendangkan, namun makna cinta seakan tetap tersembunyi di dalam samudera yang dalam. Banyak orang yang mengucapkan kata cinta, namun hanya segelintir orang yang dapat merasakan manisnya. Kebanyakan hanya terjebak di dalam cinta palsu yang berbalut nafsu.
Lalu, apakah cinta itu? Sangatlah sulit mendefinisikan cinta, tetapi dapat dirasakan oleh para pencinta. Yaitu orang yang hatinya telah dipenuhi cahaya cinta, sehingga membersihkan segala debu nafsu yang hinggap di dalam kalbu. Cinta yang sejati hanyalah untuk Allah, bukan kepada manusia, harta dan tahta. Sangatlah menyedihkan apabila manusia hanya memenuhi hatinya dengan kecintaan terhadap dunia semata. Al-Qur’an beberapa kali menyebutkan kata cinta,

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(Q.S. Al-Baqarah:165)

Orang yang sempurna imannya sangat mencintai Allah, karena hanya Dialah tambatan hati yang sejati. Seluruh hidupnya hanya digunakan untuk menintai Allah. Segala amal ibadahnya dilandasi kecintaan yang begitu mendalam kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menyindir manusia yang lalai, yang mencintai makhluk ciptaan Allah sebagaimana mereka mencintai Allah. Na’udzubillah..
Allah telah memberikan teladan bagi manusia. Segala alam semesta beserta isinya diciptakanNya karena cinta. Bagaimana tidak, manusia telah diciptakan di dunia dengan segala fasilitas yang lengkap. Allah memberi semua keperluan manusia dengan cuma-cuma, dan Allah tidak meminta apapun dari manusia. Allah tidak pernah memaksa manusia untuk menyembahnya. Orang kafir ataupun beriman akan tetap diberi nikmat oleh Allah.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah:256)

Subhanallah…! Betapa besar cinta Allah kepada makhlukNya. Namun betapa banyak manusia yang ingkar kepadaNya. Jangankan mencintaiNya, mengakui Allah sebagai Tuhan saja tidak. Itulah orang kafir yang mendapat siksa Allah di neraka kelak.
Bagi orang yang beriman, cinta kepada Allah adalah wajib hukumnya. Karena hanya dengan landasan cinta, manusia akan dapat beribadah dengan ikhlas dan istiqamah. Cinta tidak cukup hanya dengan kata-kata, namun harus digapai dengan amal ibadah kepada Allah, membersihkan segala kerak nafsu yang ada dalam kalbu, dan menyingkirkan segala sesuatu yang masuk ke dalam hati, yang akan merusak kecintaan terhadap Allah. Syarat utama meraih cinta Allah adalah dengan mamatuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya, berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S. Ali Imran:31)

Alangkah bahagianya orang-orang yang telah merasakan cinta kepada Allah, dan Allah pun begitu mencintai mereka.

Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.(Q.S Al-Maidah:54)