Nama :
1. Ahmad Syaiful Arham
2. Devi Indra
3. Maskunah
4. Muhamad Sholeh
5. Tika Annisa Putri
1. Bagaimana Perubahan Suhu dapat menunjukan perggeseran Kesetimbangan kimia?
Jawab : Menurut Le Chatelier, jika reaksi kesetimbangan diubah suhunya maka sistem akan melakukan tindakan dengan cara meminimalkan pengaruh suhu tersebut. jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah (endoterm). Sebaliknya, jika suhu diturunkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah (eksoterm).
1. Ahmad Syaiful Arham
2. Devi Indra
3. Maskunah
4. Muhamad Sholeh
5. Tika Annisa Putri
1. Bagaimana Perubahan Suhu dapat menunjukan perggeseran Kesetimbangan kimia?
Jawab : Menurut Le Chatelier, jika reaksi kesetimbangan diubah suhunya maka sistem akan melakukan tindakan dengan cara meminimalkan pengaruh suhu tersebut. jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah (endoterm). Sebaliknya, jika suhu diturunkan, posisi kesetimbangan bergeser ke arah (eksoterm).
Contoh Pengaruh Perubahan
Suhu
Pembuatan amonia bersifat eksoterm. Persamaan termokimianya:
N2(g) + 3H2(g) ⇆ 2NH3(g) ΔHo = –366,1 kJ
Tentukan pergeseran posisi kesetimbangan jika suhu sistem dinaikkan.
Pembuatan amonia bersifat eksoterm. Persamaan termokimianya:
N2(g) + 3H2(g) ⇆ 2NH3(g) ΔHo = –366,1 kJ
Tentukan pergeseran posisi kesetimbangan jika suhu sistem dinaikkan.
Jawab:
Jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm. Oleh karena pembentukan amonia eksoterm, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah sebaliknya, yaitu penguraian amonia menjadi N2(g) dan H2(g).
Jika suhu dinaikkan, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm. Oleh karena pembentukan amonia eksoterm, posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah sebaliknya, yaitu penguraian amonia menjadi N2(g) dan H2(g).
Jika sistem kesetimbangan diubah
suhunya maka sistem akan bereaksi dengan cara yang berbeda dengan gangguan
konsentrasi. Reaksi terhadap gangguan suhu sangat bergantung pada sifat-sifat
termokimia dari spesi yang terdapat dalam sistem kesetimbangan. Seperti telah
dibahas pada Bab Termokimia, ada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi
eksoterm dapat berubah menjadi reaksi endoterm jika reaksinya dibalikkan,
sedangkan nilai ΔH reaksi tetap hanya tandanya saja yang berubah. Jika
sifat-sifat termokimia diterapkan ke dalam sistem reaksi yang membentuk
kesetimbangan maka untuk reaksi ke arah hasil reaksi yang bersifat eksoterm,
reaksi ke arah sebaliknya bersifat endoterm dengan harga ΔH sama, tetapi
berbeda tanda.
Tiap
unsur mempunyai nilai kesetimbangan yang akan berubah / tidak stabil pada suhu
tertentu sehingga nilai kesetimbangan unsur kimia akan bergeser setelah
dipanaskan/ didinginkan.
2.
Instrumen atau alat apa yang tepat untuk
menentukan adanya pergeseran di nomor 1 ?
Jawab :
a. Cawan Penguap
b. Bunsen, kaki tiga,
kawat kasa
c. Gabus
d. Neraca
e. Kalorimeter
Bahan
a.
Padatan
CuSO45H2O
b.
Air
3.
Cari
1 Contoh soal penentuan nilai KC dan bahas nilai KC suatu reaksi tersebut?
Jawab : Suatu campuran dari 5.000x10-3 mol H2 dan 1.000x10-2
mol I2 ditempatkan dalam
wadah 5 L pada 448oC dan
dibiarkan mencapai kesetimbangan. Analisis dari campuran kesetimbangan
menunjukkan konsentrasi HI adalah 1.87x10-3 M. Hitung Kc pada 448oC reaksi berikut :
H2(g) + I2(g) D
2HI(g)
Jawab
Pertama, tabulasikan konsentrasi awal, perubahan
dan kesetimbangan semua spesies dalam system setimbang seperti ditunjukkan pada
tabel berikut:
Dalam contoh ini konsentrasi H2 dan I2 harus dihitung:
[H2]awal = 5.000x10-3 mol /5.000 L =
1.000x10-3 M
[I2]awal = 1.000x10-2 mol / 5.000 L =
2.000x10-3 M
Kemudian masukkan dalam tabel berikut: H2(g) + I2(g)
D
2HI(g)
Awal
|
1.000x10-3 M
|
2.000x10-3 M
|
0 M
|
Perubahan
|
|||
Kesetimbangan
|
1.87x10-3
M
|
Kedua hitung perubahan konsentrasi HI dengan
menggunakan nilai awal dan kesetimbangan. Perubahannya adalah perbedaan antara
nilai awal dan kesetimbangan yaitu 1.87x10-3 M.
Ketiga, gunakan
stoikiometri dari persamaan reaksi untuk menghitung perubahan spesies yang
lain. Dari persamaan
kimia yang setimbang menunjukkan tiap 2 mol HI yang terbentuk membutuhkan 1 mol
H2 dan 1 mol I2. Jadi jumlah H2 yang
dibutuhkan adalah :
(1.87x10-3 mol HI / L ) (1 mol
H2 / 2 mol HI ) = 0.935x10-3 mol H2 / L
Dengan cara yang sama karena
perbandingan I2 dan H2 sama maka jumlah I2 yang
dibutuhkan adalah 0.935x10-3 M
Keempat, hitung
konsentrasi pada kesetimbangan, gunakan konsentrasi awal dan perubahan
konsentrasi. Konsentrasi
H2 kesetimbangan adalah konsentrasi awal dikurangi konsentrasi yang
dibutuhkan :
[H2]
= 1.000x10-3 M – 0.935x10-3 M = 0.065x10-3 M
Konsentrasi
I2 pada kesetimbangan :
[I2]
= 2.000x10-3 M – 0.935x10 -3 M = 1.065x10-3 M
H2(g) + I2(g) D 2HI(g)
Awal
|
1.000x10-3
M
|
2.000x10-3
M
|
0
M
|
Perubahan
|
–
0.935x10 -3 M
|
–
0.935x10 -3 M
|
1.87x10-3
M
|
Kesetimbangan
|
0.065x10-3
M
|
0.065x10-3
M
|
1.87x10-3
M
|
Dari
konsentrasi kesetimbangan masing-masing reaktan dan produk, gunakan persamaan
kesetimbangan untuk menghitung konstanta kesetimbangan, Kc.
Kc
= [HI]2 / [H2][I2] = (1.87x10-3)2 /
(0.065x10-3)(1.065x10-3) = 51
Untuk
mempermudah dalam melakukan perhitungan kesetimbangan sebaiknya lakukan langkah
diatas cukup menggunakan tabel-tabel
seperti pada contoh.
4.
Apakah
perubahan entalpi dapat diketahui dengan
daur Born-haber?
Jawab
: Ya, dapat.
Siklus
Born-Haber yaitu suatu siklus yang
dibentuk dengan menggunakan data entalpi. Entalpi kisi secara tidak langsung
dihitung dari nilai perubahan entalpi dalam tiap tahap menggunakan ini. Setiap
langkah yang dilalui melibatkan energi dengan perubahannya masing-masing,
sampai terbentuknya sebuah kristal senyawa ionik. Ketika satu mol kation
dan satu mol anion dalam bentuk gas didekatkan dari jarak tak terhingga sampai
kedudukannya setimbang dalam kisi kristal, maka akan ada energi yang
dilepaskan. Energi inilah yang disebut dengan energi kisi.
Entalpi
(H) merupakan panas reaksi yang diukur pada tekanan tetap. Dimana perubahan
yang terjadi pada entalpi sama dengan panas yang diserap sistem pada tekanan
tetap. Jadi, pada reaksi kimia ΔH menyatakan panas (kalor) reaksi pada tekanan
tetap. Entalpi sistem merupakan fungsi keadaan, yang harganya tidak tergantung
pada jalannya perubahan tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir (Hukum Hess).
Entalpi
pembentukan standar kristal ion dari unsur-unsurnya disebut ΔHf yang
merupakan gabungan dari perubahan energi secara keseluruhan. Panas pembentukan
standar (ΔHfo) digunakan dalam menentukan panas reaksi
standar berbagai macam perubahan kimia. Dimana pada perhitungan tersebut, ΔHfo
unsur-unsur dalam bentuknya paling stabil pada 298K, 1 atm dengan satuan kJ mol-1.
Energi
ionisasi atau potensial ionisasi, yaitu energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron terluar dari atom. Energi ini sangat penting dalam pembentukan senyawa
ionik. Semakin kecil energi ionisasinya, maka senyawa yang terbentuk juga
semakin mudah. Energi ionisasi ini biasanya dimiliki oleh atom-atom logam untuk
golongan IA dan IIA dalam tabel sistem periodik.
Afinitas
elektron adalah besarnya energi yang dilepas atau diserap oleh atom netral
dalam wujud gas pada penangkapan satu elektron untuk membentuk ion negatif.
Semakin besar energi afinitasnya, maka atom tersebut akan semakin mudah
membentuk ion negatif. Dengan demikian, senyawa ionik yang terbentuk juga
semakin mudah. Afinitas elektron ini biasanya dimiliki oleh atom-atom non
logam.
Walaupun kestabilan kristal dalam
suhu dan tekanan tetap bergantung pada perubahan energi bebas Gibbs pembentukan
kristal dari ion-ion penyusunnya, kestabilan suatu kristal ditentukan sebagian
besar oleh perubahan entalpinya saja. Hal ini disebabkan oleh sangat
eksotermnya pembentukan kisi, dan suku entropinya sangat kecil (lihat bagian
3.1). Entalpi kisi, ∆HL, didefinisikan sebagai perubahan
entalpi standar reaksi dekomposisi kristal ionik menjadi ion-ion gasnya (s
adalah solid, g adalah gas and L adalah kisi (lattice)).
MX(s)
→ M+(g) + X- (g) ∆HL
Entalpi kisi secara tidak langsung
dihitung dari nilai perubahan entalpi dalam tiap tahap menggunakan siklus
Born-Haber (Gambar 2.1). Yakni, suatu siklus yang dibentuk dengan
menggunakan data entalpi; entalpi pembentukan standar kristal ion dari
unsur-unsurnya, ∆Hf, entalpi sublimasi padatan elementernya,
entalpi atomisasi yang berhubungan dengan entalpi disosiasi molekul elementer
gasnya, ∆Hatom, entalpi ionisasi yakni jumlah entalpi ionisasi
pembentukan kation dan entalpi penangkapan elektron dalam pembentukan anion, ∆Ηion.
Entalpi kisi dihitung dengan menggunakan hubungan:
5. Apakah kaitan termodinamika dan
termokimia?
Jawab : Termokimia
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia.
Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap unsur
atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam
energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam
suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan
dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil
pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH. Sedangkan Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang
secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Seperti telah diketahui bahwa energi di dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain
energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir,
energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain
itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai
prinsip konservasi atau kekekalan energi
Adapun
kaitan antara termodinamika dan termokimia adalah Keduanya membahas mengenai energi,yang secara spesifik membahas hubungan
energi panas.yaitu jika Termokimia
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia
Sedangkan Thermodinamika membahas tentang hubungan antara energi panas
dengan kerja.