Selama ini, pohon pisang hanya diambil buah dan daunnya. Bagian yang lain seperti jantung, batang, bonggol, dan kulitnya hanya memenuhi tempat sampah. Padahal, sebenarnya, hampir semua bagian pisang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Berikut ini bagian-bagian tanaman pisang, selain buah dan daun, yang bisa digunakan untuk berbagai hal.
1. KULIT PISANG
- Penghilang Bercak di Kulit
Kulit pisang, dalam hal ini pisang ambon, sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Selain buahnya yang mengandung vitamin C dan serat yang tinggi untuk melancarkan saluran pencernaan, kulitnya juga bisa untuk obat berbagai penyakit. Misalnya untuk mengobati bercak-bercak hitam agak kasar (seperti bekas cacar) pada kulit. Caranya, gosokkan kulit pisang ambon bagian dalam pada kulit yang terdapat bekas cacar. Biarkan beberapa saat. Setelah itu, cuci dengan air hangat. Lakukan langkah ini secara rutin dan dengan penuh kesabaran. Hasilnya, kulit akan kembali mulus seperti sedia kala.
- Semir Sepatu
Kulit pisang juga bisa digunakan mengilapkan sepatu. Ini karena bagian dalam kulit pisang mengandung potasium yang merupakan bahan penting yang biasa digunakan membuat semir sepatu. Cara menyemir sepatu dengan kulit pisang ini cukup sederhana. Oleskan kulit pisang pada sepatu yang ingin dibersihkan. Lalu, bersihkan bekas kulit pisang yang menempel di sepatu dengan lap berbahan halus. Kandungan minyak yang terdapat dalam pisang akan melembutkan dan mengawetkan kulit sepatu.
- Menyimpan Tegangan Listrik
Tak disangka ternyata kulit pisang bisa dijadikan sebagai pengganti batu baterai. Cara pembuatannya, pertama, blender atau tumbuk kulit pisang dan jeruk. Setelah bahan halus, campur dengan air secukupnya. Setelah itu dibuat sel elektro-kimia dengan mengambil gelas kimia. Larutan jus tadi ditaruh di dalam gelas tersebut. Kemudian dibuat elektroda-elektroda yang terbuat dari Cu dan Zn. Tembaga dan seng disambung dengan kabel lalu dibantu dengan tutup dari gabus dan dibuat variasi biar kelihatan menarik.
Satu sel adalah satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup. Kita ukur V dan I-nya. Dalam hal ini, V = Voltase dan I= Ampere. Setelah itu, hubungkan kabel tersebut dengan benda percobaan. Penerapan yang paling sederhana dan mudah diamati adalah kalkulator serta jam digital. Begitu kabel disambungkan, kalkulator dan jam tersebut bisa hidup normal seperti ketika dipasangi batu baterai betulan.
2. BONGGOL PISANG
- Obat
Air bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, perdarahan usus, obat kumur, serta memperbaiki pertumbuhan dan menghitamkan rambut.
- Keripik
Selain sebagai obat, bonggol pisang ini ternyata dapat diolah menjadi penganan seperti urap dan lalap. Bonggol ini juga bisa dijadikan keripik. Cara pembuatannya pun cukup mudah. Siapkan bahan-bahan seperti bonggol pisang, natrium bisulfit, garam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, merica, dan air. Setelah bahan-bahan tersedia, ambil bonggol pisang, lalu kupas kulit luarnya, dan dicuci dengan air bersih. Bonggol dipotong menjadi irisan-irisan tipis sekitar 0,5 sentimeter. Irisan bonggol direndam dalam larutan natrium bisulfit satu persen selama 2-3 menit. Perbandingannya: 1 gram natrium bisulfit dicairkan ke dalam 1 liter air. Setelah direndam, irisan bonggol ditiriskan.
Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam baskom dan tambahkan sedikit air. Rendam irisan bonggol dalam baskom yang berisi bumbu, lalu diaduk sampai rata, dan biarkan sekitar 5-10 menit agar bumbunya meresap.
Irisan bonggol yang telah dibumbui itu digoreng sambil dibolak-balik hingga kematangan merata. Angkat dan tiriskan. Keripik bonggol pisang tinggal disajikan.
3. BATANG PISANG
- Pakan Ternak
Batang pisang bisa digunakan untuk pakan ternak. Kandungan yang ada di dalamnya dapat meningkatkan gizi ternak. Tentunya ini akan meningkatkan kualitas dari ternak tersebut.
- Bahan Dasar Kertas Daur Ulang
Batang pisang juga dapat diolah menjadi kertas, setelah mengalami proses pengeringan dan pengolahan lebih lanjut. Cara pembuatannya, pertama-tama, batang pisang dipotong kecil-kecil dengan ukuran sekitar 25 sentimeter, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah kering, batang pisang direbus sampai lunak. Ketika direbus, batang pisang diberi formalin atau kostik soda. Penambahan bahan tersebut dimaksudkan, selain untuk mempercepat proses pelunakan, juga untuk menghilangkan getah-getah yang masih menempel. Proses berikutnya, batang pisang yang sudah lunak disaring dan dibersihkan dari zat-zat kimia. Setelah itu, bahan tersebut dijadikan bubur (pulp) dengan cara diblender. Kemudian, bubur kertas siap dicetak menjadi lembaran-lembaran kertas.
Dari semua itu, masih banyak manfaat limbah pisang yang lain. Kulit pisang, misalnya, masih bisa digunakan sebagai bahan pembuatan cuka, nata, dan roti. Sedangkan jantung pisang bisa dijadikan dendeng. Jika kita kreatif mengolah limbah, segala produk yang awalnya tak berguna dan mencemari lingkungan bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Sumber: Disarikan dari onlinebuku.com